A. Pengertian model pembelajaran problem solving
Metode Problem
Solving adalah cara mengajar yang dilakukan
dengan cara melatih para murid menghadapi berbagai masalah untuk dipecahkan
sendiri atau secara bersama – sama (Alipandie, 1984:105). Sedangkan menurut
Purwanto (1999:17) Problem Solving adalah suatu proses dengan menggunakan strategi, cara,
atau teknik tertentu untuk menghadapi situasi baru, agar keadaan tersebut dapat
dilalui sesuai keinginan yang ditetapkan.Selain itu Zoler (Sutaji, 2002:17)
menyatakan bahwa pengajaran dimulai dengan pertanyaan – pertanyaan yang
mengarahkan kepada konsep, prinsip, dan hukum, kemudian dilanjutkan dengan
kegiatan memecahkan masalah disebut sebagai pengajaran yang menerapkan metode
pemecahan masalah. Dengan demikian problem
solving adalah suatu metode pembelajaran yang
mengaktifkan siswa dan dapat melatih siswa untuk menghadapi berbagai masalah
dan dapat mencari pemecahan masalah atau solusi dari permasalahan itu.
B. Manfaat dan Tujuan dari Metode Problrm
solving
Manfaat dari penggunaan metode problem
solving pada proses belajar mengajar untuk mengembangkan pembelajaran yang
lebih menarik. metode problem solving memberikan beberapa manfaat
antara lain :
a)
Mengembangkan sikap keterampilan siswa dalam memecahkan permasalahan, serta
dalam mengambil kepuutusan secara objektif dan mandiri
b)
Mengembangkan kemampuan berpikir para siswa, anggapan yang menyatakan bahwa
kemampuan berpikir akan lahir bila pengetahuan makin bertambah
c)
Melalui inkuiri atau problem solving kemampuan berpikir tadi diproses
dalam situasi atau keadaan yang bener – bener dihayati, diminati siswa serta
dalam berbagai macam ragam altenatif
d)
Membina pengembangan sikap perasaan (ingin tahu lebih jauh) dan cara berpikir
objektif – mandiri, krisis – analisis baik secara individual maupun kelompok
Tujuan
dari pembelajaran problem solving adalah sebagai berikut.
1)
Siswa menjadi terampil menyeleksi informasi yang relevan kemudian
menganalisisnya dan akhirnya meneliti kembali hasilnya.
2)
Kepuasan intelektual akan timbul dari dalam sebagai hadiah intrinsik bagi
siswa.
3)
Potensi intelektual siswa meningkat.
4)
Siswa belajar bagaimana melakukan penemuan dengan melalui proses melakukan
penemuan
C. Langkah-langkah
model pembelajaran problem solving
Metode
problem solving atau metode pemecahan masalah bukan hanya sekedar metode
mengajar. Ia juga merupakan suatu metode berpikir sebab dalam problem solving
dapat digunakan metode-metode lain yang dimulai dengan mencari data sampai pada
penarikan kesimpulan. Langkah-langkah penggunaan metode ini sebagai berikut:
- Adanya masalah yang jelas
untuk dipecahkan. Masalah ini harus tumbuh dari siswa sesuai dengan taraf
kemampuannya.
- Mencari data atau keterangan
yang dapat digunakan untuk memecahkan masalah yang muncul. Misalnya dengan
jalan membaca buku-buku, meneliti, bertanya, dan berdiskusi.
- Menetapkan jawaban sementara
dari masalah tersebut. Dugaan jawaban tentu saja didasarkan pada data yang
telah diperoleh pada langkah kedua di atas.
- Menguji kebenaran jawaban
sementara tersebut sehingga batul-betul yakin bahwa jawaban tersebut
betul-betul cocok.
- Menarik kesimpulan. Artinya
siswa harus sampai pada kesimpulan terakhir tentang jawaban dari masalah
tadi. (Bahri, 2006: 91-92)
D.
Kelebihan dan kelemahan pembelajaran problem solving
Kelebihan pembelajaran problem solving antara lain sebagai
berikut.
1. Mendidik siswa untuk berpikir secara sistematis.
2. Melatih siswa untuk
mendesain suatu penemuan.
3. Berpikir dan bertindak kreatif.
4. Memecahkan masalah yang dihadapi secara realistis
5. Mengidentifikasi dan melakukan penyelidikan.
6. Menafsirkan dan mengevaluasi hasil pengamatan.
7. Merangsang perkembangan kemajuan berfikir siswa untuk
menyelesaikan masalah yang dihadapi dengan tepat.
8. Dapat membuat pendidikan sekolah lebih relevan dengan kehidupan,khususnya
dunia kerja
9. Mampu mencari berbagai jalan keluar dari suatu kesulitan yang
dihadapi.
10. Belajar menganalisis suatu masalah dari berbagai aspek.
11. Mendidik siswa percaya diri sendiri.
Kelemahan pembelajaran problem solving antara lain sebagai berikut.
a) Memerlukan cukup banyak waktu.
b) Melibatkan lebih banyak orang.
c) Tidak semua materi pelajaran mengandung masalah.
d) Memerlukan perencanaan yang teratur dan matang.
e) Tidak efektif jika terdapat
beberapa siswa yang pasif
E. Pelaksanaan Metode Problem
Solving.
Dalam proses Problem Solving terdapat beberapa tahap yang harus
disiapkan mulai dari mempersiapkan masalah sampai cara memecahkan masalah atau
solusi dari masalah tersebut. Gick (dalam Rofik, 2009:14) mengemukakan dua hal
penting dari teori pemrosesan informasi dalam Problem Solving , yaitu:
1) memunculkan wakil masalah
(generation of a problem representation),
2) proses solusi (a solution proses).
Sedangkan Wiconsin memilih proses Problem Solving menjadi empat
tahap, yaitu:
1) pengajuan masalah (problem possing),
2) pendekatan masalah (problem
approach),
3) solusi masalah (problem solution), dan
4) komunikasi (communication). (Rofik, 2009:14)
Menurut Wankat dan Oreovocz
(1995) mengemukakan tahap-tahap strategi operasional dalam pemecahan masalah
sebagai berikut.
1. .Saya mampu/ bisa (I can): tahap membangkitkan motivasi dan
membangun/menumbuhkan keyakinan diri siswa.
2. Mendefinisikan (Define):
membuat daftar hal yang diketahui dan tidak diketahui, menggunakan gambar
grafis untuk memperjelas permasalahan.
3. Mengeksplorasi (Explore): merangsang siswa untuk mengajukan
pertanyaan-pertanyaan dan membimbing untuk menganalisis dimensi-dimensi
permasalahan yang dihadapi.
4. Merencanakan (Plan): mengembangkan cara berpikir logis siswa untuk
menganalisis masalah dan menggunakan flochart untuk mengambarkan permasalahan
yang dihadapi.
5. Mengerjakan (Do it): membimbing siswa secara sistematis untuk
memperkiraan jawaban yang mungkin untuk memecahkan masalah.
6. Mengoreksi kembali (Check): membimbing siswa untuk mengecek
kembali jawaban yang dibuat, mungkin ada beberapa kesalahan yang dilakukan.
7. Generalisasi (Generalize): membimbing siswa untuk mengajukan
pertanyaan.(Wena, 2009:57)
Selain mengetahui proses Problem Solving perlu pula diketahui bagaimana cara mengembangkan keterampilan problem solving yakni:
(1) membuat mereka senang belajar,
(2) membuat mereka belajar terbaik,
(3) belajar terarah sendiri,
(4) mengembangkan keterampilan kelompok,
(5) melatih siswa untuk menghadapi masalah dan mencari solusi.
Dalam pembelajaran problem solving harus disiapkan permasalahan yang akan diberikan pada siswa untuk dipecahkan. Cara untuk mempersiapkan permasalahan yang efektif menurut Alipandie (1984:106) yaitu:
1) problema yang diajukan hendaknya benar-benar sesuai dengan tingkat
perkembangan dan kemampuan murid,
2) para murid hendaknya terlebih dahulu diberikan penjelasan tentang
maksud dan tujuan serta cara-cara memecahkan masalah yang dimaksud,
3) masalah-masalah yang harus dipecahkan hendaknya bersifat aktuil
dan erat hubungannya dengan kehidupan masyarakat, sehingga menimbulkan motivasi
dan minat belajar para murid,
4) disamping bimbingan guru secara continue hendaknya tersedia sarana
pembelajaran yang memadai serta waktu yang cukup untuk memecahkan
masalah-masalah yang dihadapi.
Dalam pemecahan masalah maka guru harus mempersiapkan permasalahan
yang hendak dipecahkan sesuai dengan kemampuan siswa, yaitu guru harus selektif
apakah permasalahan yang diajukan dapat diselesaikan oleh siswa atau tidak.
Sebelum siswa diberi permasalahan hendaknya guru memberi penjelasan tentang
tujuan dari penyelesaian masalah serta cara-cara atau langkah yang harus
dikerjakan untuk memecahkan masalah tersebut. Masalah-masalah yang diajukan
oleh guru harus sesuai dengan dengan kehidupan nyata sehingga siswa akan mudah
dalam memecahkan masalah tersebut. Selain itu guru harus menyiapkan sarana dan
waktu yang cukup untuk berpikir dan berdiskusi dalam pemecahan masalah
tersebut.
Dengan metode problem solving diharapkan siswa dapat memecahkan
masalah-masalah dalam berbagai mata pelajaran. Metode ini juga dapat melatih
siswa untuk bisa memecahkan masalah yang erat dengan kehidupannya. Karena
kemampuan untuk memecahkan permasalahan sangat diperlukan setiap individu.
Dalam proses pemecahan masalah guru harus membantu siswa untuk
memecahkan masalah. Cara yang paling efektif yakni bila guru memberikan contoh
kepada anak cara memecahkan suatu masalah, cara yang lebih baik ialah
memberikan instruksi kepada siswa verbal untuk membantu siswa dalam memecahkan
masalah itu, sedangkan cara yang terbaik adalah memecahkan masalah itu langkah
demi langkah dengan menggunakan aturan tertentu, tanpa merumuskan aturan itu
maksudnya siswa dibantu dan dibimbing untuk menemukan sendiri pemecahan dari
masalahnya.
Dalam proses pemecahan masalah siswa harus memiliki kondisi belajar dalam diri pelajar dan kondisi dalam situasi belajar. Kondisi dalam diri pelajar merupakan kemampuannya untuk mengingat kembali aturan-aturan yang telah dipelajari sebelumnya yang berkenaan dengan pemecahan masalah itu. Sedangkan kondisi dalam situasi belajar merupakan bimbingan oleh anak itu sendiri kepada dirinya dalam hal belajar untuk mendorong anak untuk mengingat kembali aturan yang diperlukan.
Dalam proses pemecahan masalah siswa harus memiliki kondisi belajar dalam diri pelajar dan kondisi dalam situasi belajar. Kondisi dalam diri pelajar merupakan kemampuannya untuk mengingat kembali aturan-aturan yang telah dipelajari sebelumnya yang berkenaan dengan pemecahan masalah itu. Sedangkan kondisi dalam situasi belajar merupakan bimbingan oleh anak itu sendiri kepada dirinya dalam hal belajar untuk mendorong anak untuk mengingat kembali aturan yang diperlukan.
F. Sintak Pembelajaran
Problem Solving .
Sintak pembelajaran langsung terdiri
dari 6 tahap, yaitu sebagai berikut.
1. Merumuskan masalah
1. Merumuskan masalah
Kemampuan yang diperlukan adalah :
mengetahui dan merumuskan masalah secara jelas.
2.
Menelaah masalah
Kemampuan yang diperlukan adalah :
menggunakan pengetahuan untuk memperinci, menganalisis masalah dari berbagai
sudut.
3. Merumuskan hipotesis
Kemampuan yang diperlukan adalah :
berimajinasi dan menghayati ruang lingkup, sebab akibat dan alternatif
penyelesaian.
4. Mengumpulkan dan mengelompokkan data
sebagai bahan pembuktian hipotesis
Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan mencari dan menyusun data. Menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar atau tabel.
Kemampuan yang diperlukan adalah : kecakapan mencari dan menyusun data. Menyajikan data dalam bentuk diagram, gambar atau tabel.
5. Pembuktian hipotesis
Kemampuan yang diperlukan adalah :
kecakapan menelaah dan membahas data, kecakapan menghubung-hubungkan dan
menghitung, serta keterampilan mengambil keputusan dan kesimpulan.
6.Menentukan Pilihan Penyelesaian.
Kemampuan yang diperlukan adalah :
kecakapan membuat alternatif penyelesaian, kecakapan menilai pilihan dengan
memperhitungkan akibat yang akan terjadi pada setiap pilihan. Dewey (Gulo,
2002:115)
G. Pendekatan Problem Solving Dalam Pembelajaran IPS
Pada dasarnya berfikir itu kebanyakan melibatkan
pemecahan masalah. Masalah itu merupakan sesuatu hal yang mengandung
keragu-raguan, ketidak-pastian, atau kesulitan yang harus dipecahkan, dikuasai,
dan dijinakkan. Salah satu contoh masalah dalam IPS seperti : Masalah
pertambahan penduduk alami di indonesia yang sangat tinggi,masalah hubungan
indonesia dengan negara tetangga,masalah pencemaran air,udara dan tanah. Dapat
di katakan bahwa masalah atau problem adalah suatu keadaan yang tidak sesuai
dengan keadaan yang di harapkan. Dalam proses pembelajaran, siswa dihadapkan
pada permasalahan, terutama masalah yang benar-benar terjadi di masyarakat, mengenai
diri siswa,masalah-masalah aktual yang sangat menarik untuk dibicarakan.
Keadaan seperti itu akan menyeret siswa kepada proses
berpikir tentang bagaimana cara pemecahannya. Jadi yang ditekankan dalam
problem solving adalah terpecahkannya suatu masalah secara rasional, logis, dan
benar. Pembelajaran pemecahan masalah di padang penting agar siswa memiliki
ketrampilan dalam menghadapi dan mengatasai masalah. Menurut Sudjanan
(1993:104-107) terdapat empat alasan pentingnya pembelajaran pemecahan masalah bagi
siswa yaitu :
Masalah merupakan bagian dari kehidupan manusia secara
alamiah.
b. Tingkat keberhasilan seseorang dalam kehidupannya
sangat erat kaitannya dengan kemampuan dan keberhasilan memecahkan permasalahan
yang di hadapinya.
c. Masalah dan pemecahannya bersifat berangtai,artinya
setelah masalah satu teratasi maka akan muncul masalah lainnya.
d. Masalah tidak tunggal melainkan terdiri dari
bagian-bagian masalah di dalamnya.
Menurut Retman (1970) bahwa kegiatan pembelajaran
sangat penting mengemukakan masalah yang di hadapi dalam kehidupan sehari-hari
karena dengan permasalahan tersebut siswa akan dimotivasi untuk menggunakan
pikirannya secara kreatif dan belajar intensif. Melalui kegiatan pembelajaran
permasalahan ini,siswa di hadapkan pada permasalahan yang harus di pecahkan
baik secara individual maupun secara kelompok. Kegiatan pembelajaran pemecahan
masalah secara kelompok siswa di latih kemampuannya secara komprehensif dan
integratif dalam berfikir,bersikap, bertindak dan bekerja sama.
Menurut Johnson dan Jhonson (Husein Achmad, dkk.1981)
pemecahan masalah sebagai metode mengajar IPS mempunyai langkah-langkah sebagai
berikut:
1. Identifikasi Masalah
Identifikasi masalah adalah kita di haruskan mengenali,mengetahui dan
memahami masalah yang jelas. Kriteria identitas masalah seperti : masalah yang
di hadapi hendaknya berkaitan dengan lingkungan kehidupan siswa,masalah
tewrsebut di pandand penting untuk di pecahkan oleh siswa sesuai dengan tingkat
kemampuan berfikir siswa serta hendaknya masalah itu dapat memotivasi siswa
untuk belajar berfikir kritis.
2. Pengembangan Alternatif
Dalam langkah inisiswa di kelompokan menjadi beberapa kelompok,dalam hal
ini tergantung banyaknya masalah yang akan di hadapi. Setiap kelompok membahas
satu permasalahan dan mengembangkan alternatif pemecahannya.
3. Pengumpulan Data
Sebelum kegiatan pengumpulan data di laksanakan,terlebih dahulu kelompok
harus melakukan identifikasi data yang meliputi data yang aka di cari,jenis
data dan sumber data.
4. Pengujian Alternatif
Data atau informasi yang telah di kumpulkan olegh siswa akan memiliki
makna.
5. Pengambilan Keputusan
Pengambilan
keputusan merupakan jawaban atas permasalahan yang di ambil berdasarkan hasil
pengujian alternatif jawaban yang di pilih. Dalam hal ini siwa harus bersikap
jujur terhadap hasil pengujiannya.
DAFTAR PUSTAKA