A.
Pengertian Penelitian Komparatif
Menurut Nazir (2005: 58) penelitian komparatif
adalah sejenis penelitian deskriptif yang ingin mencari jawaban secara mendasar
tentang sebab-akibat, dengan menganalisis faktor-faktor penyebab terjadinya
ataupun munculnya suatu fenomena tertentu.
Penelitian komparatif merupakan penelitian yang bersifat
membandingkan. Penelitian inidilakukan untuk membandingkan persamaan dan
perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang di teliti
berdasarkan kerangka pemikiran tertentu. Pada penelitian ini variabelnya masih
mandiri tetapi untuk sampel yang lebih dari satu atau dalam waktu yang berbeda.
Jadi, penelitian komparatif adalah jenis penelitian yang digunakan untuk
membandingkan antara dua kelompok atau lebih dari suatu variabel tertentu.
Penelitian komparatif bersifat “expost facto”,
artinya data yang dikumpulkan setelah peristiwa yang dipermasalahkan terjadi.
Expost fackto merupakan suatu penelitian emperis yang sistematis dimana
peneliti tidak mengendalikan variabel bebas secara langsung karena perwujudann
variabel tersebut telah terjadi atau karena variabel tersebut pada dasarnya memang
tidak dapat dimanipulasi. Peneliti tidak melakukan perlakuan dalam
membandingkan dan mencari hubungan sebab-akibat dari variabelnya. Peneliti
hanya mencari satu atau lebih akibat-akibat yang ditimbulkan dan mengujinya
dengan menelusuri kembali masa lalu untuk mencari sebab-sebab, kemungkinan
hubungan, dan maknanya. Penelitian ini cenderung menggunakan data kuantitatif.
Rumusan Masalah Penelitian
Komparatif yang digunakan adalah rumusan masalah komparatif.
Rumusan masalah komparatif adalah rumusan masalah penelitian yang membandingkan
keberadaan satu variabel atau lebih pada dua atau lebih sampel yang berbeda
atau waktu yang berbeda.
B.
Tujuan Penelitian Komparatif
Tujuan dari penelitian komparatif
menurut Dra. Aswani Sudjud (dikutip dari Suharsimi Arikunto, 2006:267) adalah
untuk menemukan persamaan-persamaan dan perbedaan-perbedaan tentang
benda-benda, tentang orang, tentang prosedur kerja, tentang ide-ide, kritik
tehadap orang lain, kelompok, terhadap suatu idea tau prosedur kerja. Dapat
juga membadingkan kesamaan pandangan dan perubahan-perubahan pandangan orang,
grup atau Negara terhadap kasus, terhadap orang, terhadap peristiwa atau
terhadap ide-ide.
Selain
itu, penelitian komparatif juga memiliki beberapa tujuan diantaranya sebagai
berikut:
a.
Untuk membandingkan
persamaan dan perbedaan dua atau lebih fakta-fakta dan sifat-sifat objek yang
di teliti berdasarkan kerangka pemikiran tertentu.
b.
Untuk membuat generalisasi
tingkat perbandingan berdasarkan cara pandang atau
kerangka berpikir tentu.
c.
Untuk bisa menentukan mana yang lebih baik atau mana yang
sebaiknya dipilih.
d.
Untuk menyelidiki
kemungkinan hubungan sebab-akibat dengan cara berdasar atas pengamatan terhadap
akibat yang ada dan mencari kembali faktor yang mungkin menjadi penyebab
melalui data tertentu.
C.
Langkah-langkah
Penelitian Komparatif
Langkah-langkah
pokok dalam penelitian komparatif adalah sebagai berikut :
a.
Rumuskan dan definisikan masalah.
b.
Jejaki dan teliti literature yang ada.
c.
Rumuskan kerangka teoritis dan hipotesa-hipotesa serta asumsi-asumsi
yang dipakai.
d.
Buatlah rancangan penelitian :
·
Pilih subjek yang digunakan dengan teknik pengumpulan data
yang diinginkan.
·
Kategorikan sifat-sifat atau atribut-atribut atau hal-hal
lain yang sesuai dengan masalah yang ingin dipecahkan, untuk memudahkan analisa
sebab akibat.
e.
Uji hipotesa, buat interpretasi terhadap hubugan dengan
teknik statistic yang tepat.
f.
Buat generalisasi, kesimpulan seta implikasi kebijakan.
g.
Susun laporan dengan cara penulisan ilmiah.
Syarat Penelitian komparatif
dapat digunakan jika :
1.
Metode eksperimental yang
dianggap lebih kuat tidak memungkinkan untuk dilakukan
2.
Penelitian tidak mungkin
memilih, mengontrol, dan memanipulasi faktor – faktor yang penting untuk
mempelajari hubungan sebab akibat secara langsung
3.
Pengontrolan terhadap seluruh
variabel ( kecuali variabel bebas ) sangat tidak realistis dan terlalu dibuat –
buat, serta mencegah interaksi secara normal dengan variabel – variabel lain
yang berpengaruh
4.
Pengontrolan di laboratorium
untuk beberapa tujuan penelitian dianggap tidak praktis, mahal, atau secara
etika dipertanyakan
D.
Kelebihan dan Kelemahan Penelitian Komparatif
Ritz mengidentifikasikan beberapa kelebihan penelitian komparatif
yaitu sebagai berikut:
1.
Metode komparatif adalah suatu
penelitian yang layak dalam banyak hal bila metode eksperimental tidak
memungkinkan untuk dilakukan.
2.
Penelitian komparatif akan
menghasilkan informasi yang bermanfaat mengenai hakikat fenomena: apa sesuai
dengan apa, dibawah kondisi apa, dalam urutan dan pola apa, dan seterusnya.
3.
Memperbaiki teknik, metode
statistik, dan desain dengan pengontrolan fitur-fitur secara parsial, dalam
beberapa tahun belakangan, studi ini lebih banyak dipertahankan.
Disamping
kelebihan yang sudah dijelaskan diatas, penelitian kausal komparatif juga
memiliki beberapa kelemahan sebagai berikut:
1.
Kelemahan utama desain penelitian komparatif
adalah tidak adanya kontrol terhadap variabel bebas.
2.
Kesulitan dalam menentukan faktor
penyebab yang relevan yang secara aktual termasuk diantara banyak faktor dibawah
penelitian.
3.
Kesulitan bahwa tidak ada faktor
tunggal yang menyebabkan suatu hasil, tapi merupakan kombinasi dan interaksi
dari berbagai faktor yang berkaitan dibawah kondisi tertentu untuk menghasilkan
hasil yang ditentukan.
4.
Suatu fenomena tidak hanya
dihasilkan dari berbagai penyebab, tetapi juga dari satu penyebab dalam suatu
kejadian dan dari penyebab lain dari kejadian yang lain.
5.
Apabila hubungan antara dua variabel
telah terungkap, penentuan mana penyebab dan mana akibat mungkin sulit.
6.
Terdapat fakta bahwa dua atau lebih
faktor yang berhubungan tidak harus mempunyai implikasi hubungan sebab-akibat.
7.
Pengklasifikasian subyek kedalam
kelompok dikotomi (seperti kelompok berprestasi dan kelompok tidak berprestasi)
untuk tujuan perbandingan, penuh dengan masalah karena kategori ini adalah
samar, berubah-ubah, dan bersifat sementara.
8.
Studi perbandingan dalam suatu
situasi yang alamiah tidak memungkinkan pemilihan subyek penelitian yang
terkontrol.
E. Prosedur Penelitian Komparatif
Penelitian Komparatif,
sebagaimana penelitian lainnya dilakukan dalam lima tahap:
1.
Penentuan masalah penelitian, dalam
perumusan masalah penelitian atau pertanyaan penelitian, kita berspekulasi
dengan penyebab fenomena berdasarkan penelitian sebelumnya, teori, atau
pengamatan.
2.
Penentuan kelompok yang memiliki
karakteristik yang ingin diteliti.
3.
Pemilihan kelompok pembanding,
dengan mempertimbangkan karakteristik atau pengalaman yang membedakan kelompok
harus jelas dan didefinisikan secara operasional (masing-masing kelompok mewakili
populasi yang berbeda). Mengontrol variabel ekstra untuk membantu menjamin
kesamaan kedua kelompok.
4.
Pengumpulan data, dilakukan dengan
menggunakan instrumen penelitian yang memenuhi persyaratan validitas dan
reliabilitas.
5.
Analisis data, dimulai dengan analisis
statistik deskriptif menghitung rata-rata dan simpangan baku. Selanjutnya
dilakukan analisis yang mendalam dengan statistik inferensial.
Menurut Gay desain dasar penelitian komparatif adalah sangat sederhana dan
walaupun variabel bebas tidak dimanipulasi, ada prosedur kontrol yang dapat
diterapkan. Studi komparatif juga melibatkan variasi teknik statistik yang
luas.
Desain dasar
penelitian komparatif melibatkan pemilihan dua kelompok yang berbeda pada
beberapa variabel bebas dan membandingkan mereka pada beberapa variabel
terikat. Kedua kelompok mungkin berbeda, satu kelompok memiliki karakteristik
yang tidak dimiliki kelompok lain atau satu kelompok memiliki pengalaman yang
tidak dimiliki kelompok lain. Atau kedua kelompok berbeda dalam tingkatan; satu
kelompok memiliki lebih dari satu karakteristik daripada kelompok lain atau
kedua koelompok mungkin memiliki perbedaan jenis pengalaman.
Teknik yang digunakan sebagai analisis data dalam penelitian komparatif
yaitu sebagai berikut:
a.
Apabila datanya berbentuk nominal, maka digunakan teknik statistic :
binomial dan chi kuadrat satu sampel.
b.
Apabila datanya berbentuk ordinal, maka digunakan teknik statistik : run
test.
c.
Apabila datanya berbentuk interval atau ratio maka digunakan tes satu
sampel.
Contoh
Kasus dan Judul Penelitian Komparatif
Permasalahan:
Kompetensi yang dimiliki oleh konselor sangat mempengaruhi
kinerja yang dilakukan. Apabila kompetensi yang dimiliki konselor rendah atau
kurang baik maka hasil kerja dari kegiatan layanan bimbingan dan konseling yang
dilakukan perlu dibuktikan kembali keefektifannya.
Untuk meningkatkan kualitas pendidikan pemerintah telah
mengesahkan undang – undang Republik Indonsesia nomor 14 tahun 2005 tetang guru
dan dosen bahwa, sertifikasi adalah proses pemberian sertifikat untuk guru dan
dosen.
Untuk memperoleh predikat guru professional perlu
dilakukannya sertifikasi. Sertifikasi bagi guru dalam jabatan dilaksanakan melalui
uji kompetensi berupa penilaian dokomen ( portofolio ) dan ada uji kompetensi
yang lain yaitu melalui jalur pendidikan profesi selama 1 tahun, ini
diperuntukan bagi guru yang berprestasi pada masing – masing daerah. Dari
kegiatan sertifikasi tersebut akan tampak kinerja guru.Beberapa permasalahan
yang terjadi sekarang dalam kegiatan sertifikasi adalah banyaknya guru yang
tidak lulus sertifikasi.
Menurut data yang diperoleh dari dinas pendidikan kabupaten
Purbalingga terdapat 35 guru bimbingan dan konseling tingkat SMA Negeri Se
Kabupaten Semarang.
Diperoleh data pada tahun 2007 sampai pada tahun 2009 terdapat 16 guru
bimbingan dan konseling yang lulus sertifikasi, 7 guru yang lulus melalui
portofolio dan 9 guru lulus melalui PLPG.
Dari data diatas, sedikit sekali guru bimbingan dan konseling yang mengikuti dan lulus
sertifikasi. Untuk itu peneliti tertarik untuk mengadakan penelitian tentang
perbedaan kinerja guru lulus sertifikasi melalui portofolio dengan PLPG.
Rumusan Masalah :
1.
Program sertifikasi guru bimbingan dan konseling belum maksimal dalam
meningkatkan kinerja guru
2.
Sedikit peserta yang dapat lulus portofolio dan lebih banyak
yang lulus melalui PLPG
3.
Peserta yang dapat lulus portofolio belum dapat mengukur
kinerja seorang guru bimbingan dan konseling seutuhnya.
Judul :
PERBEDAAN KINERJA GURU BIMBINGAN DAN KONSELING YANG LULUS
SERTIFIKASI MELALUI JALUR PORTOFOLIO DENGAN
PLPG DI SMA NEGERI SE KABUPATEN SEMARANG
Variabel bebas :
Guru
bimbingan dan konseling yang lulus portofolio (X1) dengan yang ikut PLPG (X2 )
Variabel terikat :
Kinerja guru bimbingan dan konseling ( Y )
DAFTAR
PUSTAKA
Widihastrini, Florentina. 2012. Penelitian
Pendidikan SD. Semarang: UNNES.
http://radensanopaputra.blogspot.com/2013/05/analisis-komparatif.html
(Diakses tanggal 28 September 2013)
http://sobatbaru.blogspot.com/2008/04/pengertian-penelitian.html
(Diakses tanggal 28 September 2013)
http://edukasi.kompasiana.com/2010/11/18/eksperime-expost-facto-korelasional-komparatif/
(Diakses tanggal 28 September 2013)
0 comments:
Post a Comment