Friday, March 11, 2016

HAKIKAT DAN TUJUAN PEMBELAJARAN IPA


BAB I
PENDAHULUAN
A.    Latar Belakang
Salah satu ciri khas manusia adalah sifatnya yang selalu ingin tahu tentang sesuatu hal. Rasa ingin tahu ini tidak terbatas yang ada pada dirinya, juga ingin tahu tentang lingkungan sekitar, bahkan sekarang ini rasa ingin tahu berkembang ke arah dunia luar. Rasa ingin tahu ini tidak dibatasi oleh peradaban. Semua umat manusia di dunia ini punya rasa ingin tahu walaupun variasinya berbeda-beda. Orang yang tinggal di tempat peradaban yang masih terbelakang, punya rasa ingin yang berbeda dibandingkan dengan orang yang tinggal di tempat yang sudah maju
Keberhasilan suatu proses belajar mengajar di dalam kelas dipengaruhi langsung oleh guru yang mengajar. Dengan menggunakan strategi, pendekatan dan metode yang tepat dan sesuai dengan keadaan kelas akan sangat membantu guru untuk menyampaikan materi pembelajaran yang ingin di sajikan dan murid juga akan sangat mudah memahami materi tersebut. Di dalam bab pembahasan akan dijelaskan beberapa strategi, pendekatan, dan metode pada pembelajaran IPA yang dapat digunakan dalam menjelaskan materi ataupun konsep-konsep IPA di SD. Perlu diketahui bahwa tidak ada metode yang dapat diserap 100% oleh siswa, namun dengan menggunakan metode yang tepat akan sangat membantu siwa dalam mencapai tujuan belajarnya dengan optimal.
B.     Rumusan Masalah
1.      Apa hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
2.      Bagaimanakah strategi dan metode pada pembelajaran IPA
C.     Tujuan
Tujuan yang ingin dicapai melalui penulisan makalah ini adalah :
1.      Dapat menjelaskan hakikat dan tujuan pembelajaran IPA
2.      Dapat menjelaskan strategi dan metode pada pembelajaran IPA di SD.



BAB II
PEMBAHASAN

I.       HAKIKAT DAN TUJUAN PEMBELAJARAN IPA
A.    HAKIKAT IPA
1.      Pengertian IPA
Secara umum istilah sains (science) diartikan sebagai ilmu atau ilmu pengetahuan . Istilah  ‘science’ yang berasal dari scio, scire (bahasa latin) yang berarti tahu. Begitupun juga ilmu berasal dari kata ‘alima’ (bahasa arab) yang juga berarti tahu. Jadi, baik ilmu maupun science secara etimologis berarti pengetahuan. Dalam arti sempit Ilmu pengetahuan alam (IPA) atau sains merupakan disiplin ilmu yang terdiri dari physical sciensces (ilmu fisik) dan life sciences (ilmu biologi). Yang termasuk physical sciences adalah ilmu ilmu astronomi, kimia, geologi, mineralogy, meteorology, dan fisika. Sedangkan, life sciences  meliputi anatomi, fisiologi, zoology, citologi, embriologi, mikrobiologi.
IPA (sains) berupaya membangkitkan minat manusia agar mau meningkatkan kecerdasan dan pemahamannya tentang alam dan seisinya yang penuh dengan rahasia yang tak habis habisnya. Dengan tersingkapnya tabir rahasia alam itusatu persatu, serta mengalirnya informasi yang dihasilkannya. Jangkauan sains semakin luas dan lahirlah sifat terapannya, yaitu teknologi adalah lebar. Namun dari waktu jarak tersebut semakin lama semakin sempit,sehingga semboyan “sains hari ini adalah teknologi hari esok” merupakan semboyan yang berkali-kali dibuktikan oleh sejarah. Bahkan kini sains dan teknologi manunggal menjadi budaya ilmu pengetahuan dan teknologi yang saling mengisi (komplementer), ibarat mata uang, yaitu satu sisinyamengandung hakikat sains (the nature of scince) dan sisi yang lainnya mengandung makna teknologi (the meaning).
IPA membahas tentang gejala-gejala alam yang disusun secara sistematis yang didasarkan pada hasil percobaan dan pengamatan yang dilakukan oleh manusia. Hal ini sebagaimana yang dikemukakan oleh powler (dalam wina-putra, 1992:122) bahwa IPA merupakan ilmu yang berhubungan dengan gejala-gejala dan kebendaan yang sistematis yang tersusun secara teratur, berlaku umum yang berupa kumpulan dari hasil observasi dan eksperimen.
James, 1997 (Samatowa, 2006: 1) mendefinisikan Sains sebagai suatu deretan konsep serta skema konseptual yang berhubungan satu sama lain dan yang tumbuh sebagai hasil eksperimentasi dan observasi, serta berguna untuk diamati dan dieksperimentasikan lebih lanjut.  Kemudian Whitehead, 1999 (Samatowa, 2006: 1) menyatakan bahwa Sains dibentuk karena pertemuan dua orde pengalaman.
Hampir setengah abad yang lalu, Vessel (1965: 2) memberikan jawaban yang sangat singkat tetapi bermakna yakni “science is what scientists do”. Sains adalah apa yang dikerjakan para ahli Sains (saintis). Setiap  penemuan setiap aspek dari lingkungan sekitar, yang menjadikan seseorang dapat mengukurnya sebaik mungkin, mengumpul dan menilai data dari hasil penelitiannya dengan hati-hati dan terbuka. Pada bagian lain, Vessel (1965: 3) mengemukakan bahwa “science is an intellectual search involving inquiri, rational trough, and generalization”. Hal itu mencakup tehnik Sains yang sering disebut sebagai proses Sains. Sedangkan hasilnya yang berupa fakta-fakta dan prinsip biasa disebut dengan produk Sains.
Pengertian lain yang juga sangat singkat tetapi bermakna adalah “science is an away of knowing” (Trowbridge & Baybee, 1990: 48) frase ini mengandung ide bahwa Sains adalah proses yang sedang berlangsung dengan fokus pada pengembangan dan pengorganisasian pengetahuan. Oleh sebab itu Sains juga dapat dipandang dari berbagai segi, 3 (tiga) diantaranya menurut Abruscato (1992: 6) adalah :
Science is the name we give to group of processes through which we can systematically gather information about the natural world. Science is also the knowledge gathered throughthe use of such as processes. Finally, science is characterized by those values and atituted prosessed by people who use scientific processes to gather knowledge.
Secara umum petikan di atas memberikan pengertian (1) Sains adalah sejumlah proses kegiatan mengumpulkan informasi secara sistematik tentang dunia sekitar, (2) Sains adalah pengetahuan yang diperoleh melalui proses kegiatan tertentu, dan (3) Sains dicirikan oleh nilai-nilai dan sikap para ilmuwan menggunakan proses ilmiah dalam memperoleh pengetahuan. Dengan kata lain, Sains adalah proses kegiatan yang dilakukan para saintis dalam memperoleh pengetahuan dan sikap terhadap proses kegiatan tersebut.

a.   IPA sebagai Metode Khusus
Metode khusus yang dimaksud merupakan langkah-langkah seorang ilmuwan dalam memperoleh pengetahuan. Pengetahuan tersebut diperoleh berdasarkan gejala-gejala alam. Pengetahuan berupa teori yang diperoleh melalui hasil perhitungan atau pemikiran tidak akan bertahan kalau tidak sesuai dengan hasil observasi, sehingga suatu teori tidak dapat berdiri sendiri. Teori selalu didasari oleh hasil pengamatan.
Planet Neptunus tidak akan dapat ditemukan secara teoritis jika sebelumnya tidak ada pengamatan yang menyaksikan suatu keanehan dalam lintasan planet lainya. Atau dapat dikatakan bahwa Planet Neptunus tidak ditemukan berdasarkan hasil observasi melainkan melalui perhitungan-perhitungan .
Demikian halnya dengan pembuktian teori Einstein yang secara ekperimental tidak dilakukan oleh Einstein.
b.  IPA sebagai Metode Ilmiah
Jika IPA merupakan suatu jenis pengetahuan teoritis yang diperoleh dengan cara yang khusus, maka cara tersebut dapat berupa observasi, eksperimentasi, pengambilan kesimpulan, pembentukan teori, observasi dan seterusnya. Cara yang demikian ini dikenal dengan metode ilmiah (scientific method)
2.      Karakteristik IPA
IPA disiplin ilmu memiliki ciri-ciri sebagaimana disiplin ilmu lainnya. Setiap disiplin ilmu selain mempunyai ciri umum, juga mempunyai ciri khusus/karakteristik. Adapun ciri umum dari suatu ilmu pengetahuan adalah merupakan himpunan fakta serta aturan yang yang menyatakan hubungan antara satu dengan lainnya. Fakta-fakta tersebut disusun secara sistematis serta dinyatakan dengan bahasa yang tepat dan pasti sehingga mudah dicari kembali dan dimengerti untuk komunikasi (Prawirohartono, 1989: 93).
Ciri-ciri khusus tersebut dipaparkan berikut ini.
a. IPA mempunyai nilai ilmiah artinya kebenaran dalam IPA dapat dibuktikan lagi oleh semua orang dengan menggunakan metode ilmiah dan prosedur seperti yang dilakukan terdahulu oleh penemunya.
Contoh : nilai ilmiah ”perubahan kimia” pada lilin yang dibakar. Artinya benda yang mengalami perubahan kimia, mengakibatkan benda hasil perubahan sudah tidak dapat dikembalikan ke sifat benda sebelum mengalami perubahan atau tidak dapat dikembalikan ke sifat semula.
b. IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, dan dalam penggunaannya secara umum terbatas pada gejala-gejala alam.
c. IPA merupakan pengetahuan teoritis.
Teori IPA diperoleh atau disusun dengan cara yang khas atau khusus, yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori, eksperimentasi, observasi dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain
d. IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan.
Dengan bagan-bagan konsep yang telah berkembang sebagai suatu hasil eksperimen dan observasi, yang bermanfaat untuk eksperimentasi dan observasi lebih lanjut (Depdiknas, 2006).
e. IPA meliputi empat unsur, yaitu produk, proses, aplikasi dan sikap.
Produk dapat berupa fakta, prinsip, teori, dan hukum. Proses merupakan prosedur pemecahan masalah melalui metode ilmiah; metode ilmiah meliputi pengamatan, penyusunan hipotesis, perancangan eksperimen, percobaan atau penyelidikan, pengujian hipotesis melalui eksperimentasi; evaluasi, pengukuran, dan penarikan kesimpulan.
Aplikasi merupakan penerapan metode atau kerja ilmiah dan konsep IPA dalam kehidupan sehari-hari. Sikap merupakan rasa ingin tahu tentang obyek, fenomena alam, makhluk hidup, serta hubungan sebab akibat yang menimbulkan masalah baru yang dapat dipecahkan melalui prosedur yang benar.
3.   Kedudukan IPA sebagai proses, produk, dan sikap Ilmiah
A.    Ipa sebagai proses
Mari kita telusuri materi kajian IPA sebagai proses dari sajian berikut ini. IPA sebagai proses mengandung pengertian cara berpikir dan bertindak untuk menghadapi atau merespons masalah-masalah yang ada di lingkungan. Jadi, IPA sebagai proses menyangkut proses atau cara kerja untuk memperoleh hasil (produk) inilah yang kemudian dikenal sebagai proses ilmiah. Melalui proses-proses ilmiah akan didapatkan temuan-temuan ilmiah.
Perwujudan proses-proses ilmiah ini berupa kegiatan ilmiah yang disebut sebagai inkuiri/penyelidikan ilmiah.
Sejumlah proses IPA yang dikembangkan para ilmuwan dalam mencari pengetahuan dan kebenaran ilmiah itulah yang kemudian disebut sebagai keterampilan proses IPA. Iskandar (1997:5) mengartikan keterampilan proses IPA adalah keterampilan yang dilakukan oleh para ilmuwan. Ditinjau dari tingkat kerumitan dalam penggunaannya, keterampilan proses IPA dibedakan menjadi 2 kelompok yaitu keterampilan:
·         Proses Dasar (Basic Skills) dan
·         Keterampilan Proses Terintegrasi (Integrated Skills)
(Moejiono dan Dimyati, 1992:16).
1.      Proses Dasar
Keterampilan-keterampilan proses dasar menjadi dasar untuk keterampilan-keterampilan proses terintegrasi yang lebih kompleks.
Contoh : seseorang untuk dapat menabulasikan data (jenis keterampilan proses terintegrasi) maka orang tersebut harus memiliki keterampilan mengukur (jenis keterampilan proses dasar).
2.      Jenis-jenis Keterampilan Proses dan Pengertiannya
a).  Mengamati
Mengamati adalah kegiatan yang melibatkan satu atau lebih alat indera. Pada tahap pengamatan orang hanya mengatakan kejadian yang mereka lihat, dengar, raba, rasa, dan cium. Pada tahap ini seseorang belajar mengumpulkan petunjuk. Kegiatan inilah yang membedakan antara pengamatan dengan penarikan kesimpulan atau pengajuan pendapat.
Contoh : merasakan air gula, meraba permukaan daun, mendengarkan bunyi dari dawai yang dipetik, mengamati daur air, mencium bau tape.
Hasil dari pengamatan ini disebut fakta. Pengamatan dapat bersifat kualitatif dan kuantitatif. Pengamatan kualitatif terjadi apabila pelaksanaan pengamatan hanya menggunakan pancaindera dalam rangka untuk memperoleh informasi. Pengamatan kuantitatif terjadi manakala dalam pelaksanaannya selain menggunakan pancaindera juga menggunakan peralatan lain yang memberikan informasi khusus dan tepat.
b). Menggolongkan/Mengklasifikasi
Menggolongkan adalah memilah berbagai obyek dan/atau peristiwa berdasarkan persamaan sifat khususnya, sehingga diperoleh kelompok sejenis dari obyek atau peristiwa yang dimaksud. Dua hal penting yang perlu dicermati dalam mengembangkan keterampilan mengklasifikasi adalah: kegiatan menghimpun hasil pengamatan dan menyajikan dalam bentuk tabel hasil pengamatan, dan kegiatan memilah hasil pengamatan sesuai sifat khusus yang dimiliki oleh obyek dan/atau peristiwa serta menyajikannya dalam tabel klasifikasi atau penggolongan atau pengelompokan.
c). Mengukur
Mengukur adalah kegiatan membandingkan benda yang diukur dengan satuan ukuran tertentu yang telah ditetapkan sebelumnya. Untuk kegiatan mengukur diperlukan bantuan alat-alat ukur yang sesuai dengan benda yang diukur.
Contoh : mengukur panjang, lebar, tinggi almari dengan menggunakan alat ukur panjang yang sesuai yaitu meteran gulung (roll meter), bukan menggunakan penggaris plastik. Hal penting yang perlu diperhatikan ketika akan menggunakan alat ukur adalah:
·         cara menggunakan alat ukur,
·         kapasitas maksimal alat ukur, dan
·         nilai skala alat ukur.
Kesalahan dalam cara menggunakan alat ukur tertentu dapat menimbulkan kecelakaan kerja.
d).  Mengkomunikasikan
        Mengkomunikasikan adalah kegiatan menyampaikan perolehan fakta, konsep dan prinsip ilmu pengetahuan dalam bentuk audio, visual, dan/atau audio visual. Cara-cara komunikasi yang sering digunakan dalam ilmu pengetahuan selain dengan bahasa tulis maupun lisan adalah melalui sajian bentuk grafik, tabel, gambar, bagan, simbol/lambang, persamaan matematika.
Contoh : mempresentasikan hasil pengamatan, membuat laporan penyelidikan, membacakan peta dan yang lainnya.

e).  Menginterpretasi Data
Menginterpretasi adalah memberi makna pada data yang diperoleh dari pengamatan karena data tidak berarti apa-apa sebelum diartikan. Menginterpretasi berarti memberi arti/makna, misal: mengartikan tabel data, mengartikan grafik data. Menginterpretasi juga diartikan menduga dengan pasti sesuatu yang tersembunyi dibalik fakta yang teramati.
f).  Memprediksi
Memprediksi ialah menduga sesuatu yang akan terjadi berdasarkan pola-pola peristiwa atau fakta yang sudah terjadi. Prediksi biasanya dibuat dengan cara mengenal kesamaan dari hasil berdasarkan pada pengetahuan yang sudah ada, mengenal bagaimana kebiasaan terjadinya suatu peristiwa berdasarkan pola kecenderungan..
Prediksi berkaitan erat dengan:
v  observasi,
v  klasifikasi, dan
v  penarikan kesimpulan.
        Prediksi didasarkan pada observasi yang seksama dan penarikan kesimpulan yang sahih mengenai hubungan antara peristiwa-peristiwa yang diobservasi. Sejumlah kemampuan yang tercakup dan mendukung keterampilan memprediksi yaitu mengantisipasi berdasarkan kecenderungan, mengantisipasi berdasarkan pola, dan mengantisipasi berdasarkan hubungan antara data atau informasi.
g).  Menggunakan Alat
Menggunakan alat adalah kegiatan merangkai dan menggunakan alat-alat untuk kegiatan pengujian atau kegiatan percobaan/eksperimen.
h).  Melakukan Percobaan
Melakukan percobaan adalah keterampilan untuk mengadakan pengujian terhadap ide-ide yang bersumber dari fakta, konsep, dan prinsip ilmu pengetahuan sehingga dapat diperoleh informasi yang menerima atau menolak ide-ide itu.
i).  Menyimpulkan
Menyimpulkan adalah keterampilan memutuskan keadaan suatu objek berdasarkan fakta, konsep, prinsip yang diketahui.
B.     Ipa sebagai produk
Produk IPA adalah sekumpulan hasil kegiatan empirik dan kegiatan analitik yang dilakukan oleh para ilmuwan selama berabad-abad. Produk IPA yang disebut istilah adalah sebutan, simbol atau nama dari benda-benda dan gejala-gejala alam, orang, tempat.
Contoh:
1.      malaria (sebutan),
2.      lamda (simbol untuk panjang gelombang),
3.      matahari (nama benda),
4.      angin puting beliung (gejala alam),
5.      Newton (nama orang),
6.      Galapagos (nama tempat).
Iskandar (1997: 3) menyatakan bahwa fakta adalah pernyataan-pernyataan tentang benda-benda yang benar-benar ada, atau peristiwa-peristiwa yang benar-benar terjadi dan sudah dikonfirmasi secara objektif. Sementara itu Susanto (1991: 3) mengartikan fakta sebagai ungkapan tentang sifat-sifat suatu benda, tempat, atau waktu adanya atau terjadinya suatu benda atau kejadian. Sifat yang dimaksud dapat berupa wujud, bentuk, bangun, ukuran, warna, bau, rasa dan yang lainnya.
Contoh:
o   fakta mengenai sifat: air jeruk rasanya asam.
o   fakta mengenai waktu: Kemerdekaan Indonesia diproklamirkan pada tanggal 17 Agustus 1945.
o   fakta mengenai tempat: Ujung Kulon (tempat suaka badak bercula satu)
o   fakta mengenai orang: Mukibat (adalah orang Indonesia penemu teknik menyambung singkong).
Susanto (1990/1991: 3 Konsep dapat diartikan dari beberapa tinjauan.) mengartikan konsep dari berbagai sudut pandang:
v  konsep dapat merupakan istilah yang sudah diberi makna khusus,
v  konsep dapat merupakan penjelasan tentang ciri-ciri khusus dari sekelompok benda, gejala, atau kejadian, atau penjelasan tentang ciri-ciri utama untuk mengklasifikasikan atau mengkategorikan sekelompok benda atau kejadian.
Sedangkan Iskandar (1997:3) mengartikan ”konsep IPA adalah suatu ide yang mempersatukan fakta-fakta IPA”.
Jadi konsep merupakan hubungan antara fakta-fakta yang memang berhubungan.
Contoh:
1) Konsep merupakan istilah yang diberi makna khusus:
o Gerhana adalah istilah, tetapi jika gerhana tersebut diberi makna khusus menjadi sebuah konsep tentang gerhana. Makna khusus yang dimaksud adalah Gerhana adalah peristiwa alam terhalangnya cahaya sampai ke bumi.






2) Konsep yang merupakan penjelasan ciri-ciri khusus dari sekelompok benda:
Konsep tentang zat cair (kelompok benda-benda seperti air, minyak, alkohol, bensin, spiritus) adalah zat yang mempunyai ciri-ciri bentuk selalu berubah sesuai bentuk wadah/tempat yang ditempatinya, volume dan beratnya selalu tetap, dapat mengalir dari tempat yang tinggi menuju ke tempat yang lebih rendah, tidak dapat dimampatkan.
3) Konsep yang merupakan hubungan antara fakta-fakta, yaitu konsep bunyi.
Fakta-fakta yang berhubungan misalnya:
·         gong dipukul bergetar menghasilkan bunyi,
·         dawai gitar dipetik bergetar menghasilkan bunyi,
·         kaleng dipukul bergetar menghasilkan bunyi, terompet ditiup membrannya bergetar menghasilkan bunyi dan fakta yang lainnya.
Fakta-fakta tersebut berhubungan dalam hal benda yang bergetar-menghasilkan bunyi. Dari fakta-fakta yang berhubungan ini dibuatlah konsep”bunyi” sebagai ”bunyi adalah sesuatu yang dihasilkan dari getaran suatu benda”.
Contoh prinsip dalam IPA:
Semua benda dipanaskan mengalami kenaikan suhu.
   Prinsip tersebut menghubungkan konsep-konsep benda, pemanasan, suhu. Prinsip ini dibangun melalui berpikir analitik, sebab merupakan generalisasi induktif yang ditarik dari beberapa fakta.
Bersifat tentatif karena prinsip sewaktu-waktu dapat berubah jika observasi baru dilakukan menghasilkan hal baru. Para ilmuwan mengatakan bahwa prinsip merupakan deskripsi yang paling tepat tentang obyek atau kejadian/fenomena.
Dalam IPA prinsip dapat berupa hipotesis, teori atau hukum.
Produk dalam IPA dapat berupa prosedur. Prosedur diartikan sebagai “langkah-langkah dari suatu rangkaian kejadian, suatu proses, atau suatu kerja” (Susanto,1991: 4). Contoh prosedur:
Ø  Prosedur kerja generator pembangkit listrik
Ø  Prosedur fotositesis
Ø  Proses terjadinya angin
Ø  Proses fermentasi alkohol
C.    Ipa Sebagai sikap Ilmiah
Sikap ilmiah adalah sikap tertentu yang diambil dan dikembangkan oleh ilmuwan untuk mencapai hasil yang diharapkan (Iskandar, 1996/1997: 11).
Sikap-sikap ilmiah meliputi:
1)      Obyektif terhadap fakta
Obyektif artinya menyatakan segala sesuatu tidak dicampuri oleh perasaan senang atau tidak senang.
Contoh : Seorang peneliti menemukan bukti pengukuran volume benda 0,0034 m3, maka ia harus mengatakan juga 0,0034m3, padahal seharusnya 0,005m3.
2)      Tidak tergesa-gesa mengambil kesimpulan bila belum cukup data yang mendukung
kesimpulan itu.
Contoh : Ketika seorang ilmuwan menemukan hasil pengamatan suatu burung mempuyai paruh yang panjang dan lancip, maka dia tidak segera mengatakan semua burung paruhnya panjang dan lancip, sebelum data-datanya cukup kuat mendukung kesimpulan tersebut.
3)      Berhati terbuka artinya bersedia menerima pandangan atau gagasan orang lain, walaupun gagasan tersebut bertentangan dengan penemuannya sendiri. Sementara itu, jika gagasan orang lain memiliki cukup data yang mendukung gagasan tersebut maka ilmuwan tersebut tidak ragu menolak temuannya sendiri.
4)      Tidak mencampuradukkan fakta dengan pendapat. Contoh : tinggi batang kacang tanah di pot A pada umur lima (5) hari 2 cm, yang di pot B umur lima hari tingginya 6,5 cm. Orang lain mengatakan tanaman kacang tanah pada pot A terlambat pertumbuhannya, pernyataan orang ini merupakan pendapat bukan fakta.
5)      Bersikap hati-hati. Sikap hati-hati ini ditunjukkan oleh ilmuwan dalam bentuk cara kerja yang didasarkan pada sikap penuh pertimbangan, tidak ceroboh, selalu bekerja sesuai prosedur yang telah ditetapkan, termasuk di dalamnya sikap tidak cepat mengambil kesimpulan. Pengambilan kesimpulan dilakukan dengan penuh kehati-hatian berdasarkan fakta-fakta pendukung yang benar-benar akurat.
6)      Sikap ingin menyelidiki atau keingintahuan (couriosity) yang tinggi. Bagi seorang ilmuwan hal yang dianggap biasa oleh orang pada umumnya, hal itu merupakan hal penting dan layak untuk diselidiki.
Contoh : Orang menganggap hal yang biasa ketika melihat benda-benda jatuh, tetapi tidak biasa bagi seorang Issac Newton pada waktu itu. Beliau berpikir keras mengapa buah apel jatuh ketika dia sedang duduk istirahat di bawah pohon tersebut. Pemikiran ini ditindaklanjuti dengan menyelidiki selama bertahun-tahun sehingga akhirnya ditemukannya hukum Gravitasi.
B.     TUJUAN PEMBELAJARAN IPA
Pembelajaran merupakan suatu proses penyampaian pengetahuan, yang dilaksanakan dengan menuangkan pengetahuan kepada siswa (Oemar Hamalik, 2008: 25). Bila pembelajaran dipandang sebagai suatu proses, maka pembelajaran merupakan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar. Proses tersebut dimulai dari merencanakan progam pengajaran tahunan, semester dan penyusunan persiapan mengajar (lesson plan) berikut persiapan perangkat kelengkapannya antara lain berupa alat peraga dan alat-alat evaluasinya (Hisyam Zaini, 2004: 4).
Berdasar beberapa pendapat diatas maka disimpulkan pembelajaran adalah suatu proses dan rangkaian upaya atau kegiatan guru dalam rangka membuat siswa belajar, pembelajaran juga merupakan persiapan di masa depan dan sekolah mempersiapkan mereka untuk hidup dalam masyarakat yang akan datang. Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan.
IPA adalah pengetahuan khusus yaitu dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori dan demikian seterusnya kait mengkait antara cara yang satu dengan cara yang lain (Abdullah, 1998: 18). IPA berhubungan dengan cara mencari tahu tentang alam secara sistematis, sehingga IPA bukan hanya penguasaan kumpulan sistematis dan IPA bukan hanya penguasaan kumpulan pengetahuan yang berupa fakta-fakta, konsep-konsep atau prinsip-prinsip saja, tetapi juga merupakan suatu proses penemuan (Sri Sulistyorini, 2007: 39).
Menurut Iskandar IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi alam (Iskandar, 2001: 2). Ilmu Pengetahuan Alam merupakan mata pelajaran di SD yang dimaksudkan agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. Pada prinsipnya, mempelajari IPA sebagai cara mencari tahu dan cara mengerjakan atau melakukan dan membantu siswa untuk memahami alam sekitar secara lebih mendalam (Depdiknas dalam Suyitno, 2002: 7).
Dari beberapa pendapat di atas maka dapat disimpulkan pembelajaran IPA adalah ilmu yang mempelajari peristiwa-peristiwa yang terjadi di alam dengan melakukan observasi, eksperimentasi, penyimpulan, penyusunan teori agar siswa mempunyai pengetahuan, gagasan dan konsep yang terorganisasi tentang alam sekitar, yang diperoleh dari pengalaman melalui serangkaian proses ilmiah antara lain penyelidikan, penyusunan dan penyajian gagasan-gagasan. 


Adapun tujuan Pembelajaran IPA di SD/MI bertujuan agar siswa:
1)      Mengembangkan rasa ingin tahu dan suatu sikap positif terhadap sains, teknologi dan masyarakat.
2)      Mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah dan membuat keputusan.
3)      Mengembangkan pengetahuan dan pemahaman konsep-konsep sains yang akan bermanfaat dan dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari.
4)      Mengembangkan kesadaran tentang peran dan pentingnya sains dalam kehidupan sehari-hari.
5)      Mengalihkan pengetahuan, keterampilan dan pemahaman ke bidang pengajaran lain.
6)      Ikut serta dalam memelihara, menjaga dan melestarikan lingkungan alam. Menghargai berbagai macam bentuk ciptaan Tuhan di alam semesta ini untuk dipelajari (Sri Sulistiyorini, 2007: 40)
Adapun tujuan pembelajaran Sains di sekolah dasar berdasarkan kurikulum 2004 yaitu:
1)      menanamkan pengetahuan dan konsep-konsep Sains yang bermanfaat dalam kehidupan sehari-hari, 
2)      menanamkan rasa ingin tahu dan sikap positif terhadap sains dan teknologi, 
3)      mengembangkan keterampilan proses untuk menyelidiki alam sekitar, memecahkan masalah, dan membuat keputusan, 
4)      ikut serta dalam memelihara, manjaga, dan melestarikan lingkungan alam, 
5)      mengembangkan kesadaran tentang adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara Sains, lingkungan, teknologi, dan masyarakat, dan menghargai alam dan segala keteraturannya sebagai salah satu ciptaan Tuhan (Depdiknas, 2003: 27).
Berdasarkan tujuan tersebut dapat disimpulkan bahwa pemberian pendidikan IPA di SD bertujuan agar siswa mampu menguasai konsep IPA dan keterkaitannya serta mampu mengembangkan sikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehingga lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan Pencipta-Nya.


II.    METODE ATAU PENDEKATAN IPA
A.    Strategi dan Metode Pembelajaran IPA di SD
1.      Srategi Pembelajaran IPA di SD
Dalam dunia pendidikan, strategi pembelajaran dapat diartikan sebagai pola umum atau perencanaan yang berisi tentang rangkaian kegiatan yang didesain untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Sebelum menentukan strategi pembelajaran, perlu dirumuskan tujuan yang jelas yang dapat diukur keberhasilannya. Namun kita perlu mengingat bahwa tidak seua strategi pembelajaran cocok digunakan untuk mencapai semua tujuan dan semua keadaan.
                  Berikut ini beberapa strategi pembelajaaran ipa :
a)      Strategi Pembelajaran Langsung
Strategi ini adalah yang paling banyak digunakan oleh guru. Strategi ini efektif untuk menentukan informasi atau membangun keterampilan tahap demi tahap. Kelebihan strategi ini adalah mudah untuk direncanakan dan digunakan oleh guru. Sedangkan kelemahannya adalah siswa dituntut memiliki sikap yang diperlukan untuk pemikiran kritis.
b)      Strategi Pembelajaran Tak Langsung
Strategi ini berlawanan dengan strategi pembelajaran langsung. Strategi pembelajaran tak langsung biasanya berpusat pada siswa. Pada strategi ini guru berperan sebagai fasilitator, yang mengelola lingkungan belajar dan memberikan kesempatan kepada siswa untuk terlibat langsung dalam pembelajaran.
Kelebihan strategi ini adalah mendorong kreativitas dan pengembangan keterampilan interpersonal dan memberikan pemahaman yang lebih baik kepada siswa. Sedangkan kelemahannya adalah  memerlukan waktu yang panjang dalam penerapannya.
c)      Strategi Pembelajaran Interaktif
Strategi ini menekankan pada diskusi dan sharing diantara peserta didik. Kegiatan seperti ini memberikan kesempatan kepada siswa untuk dapat saling berbagi pengalaman yang mereka miliki dalam mengerjakan suatu tugas.
Kelebihan strategi ini adalah siswa dapat belajar dari temannya dan gurunya dan belajar menghargai pendapat temannya. Sedangkan kekurangannya adalah bahwa pembelajaran sangat bergantung pada kecakapan guru dalam menyusun dan mengembangkan dinamika kelompok.
d)     Strategi Pembelajaran Empiric
Strategi ini berpusat pada siswa dan berbasis aktivitas. Kelebihan strategi ini adalah  meningkatkan partisipasi siswa, meningkatkan sifat kritis siswa. Sedangkan kelemahannya adalah penekanan hanya pada proses bukan pada produk dan memerlukan waktu yang panjang.
e)      Strategi Pembelajaran Mandiri
Strategi ini bertujuan untuk membangun inisiatif individu, kemandirian, dan peningkatan diri. Stratgi ini kurang cocok sebenarnya untuk anak SD tapi tidak salah apabila digunakan.
Kelebihan strategi ini adalah membentuk peserta didik yang mandiri dan bertanggungjawab. Sedangkan kelemahannya adalah memerlukan pemikiran yang kritis dan pemikiran yang dewasa, sehingga sulit menggunakannya untuk anak usia SD.
2.      Metode Pembelajaran IPA di SD
Metode adalah cara yang digunakan oleh guru untuk mengaplikasikan strategi belajar yang sudah ditentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
Berikut ini adalah beberapa metode pembelajaran ipa di sd :
1.   Metode Diskusi
Metode diskusi adalah metode dimana guru membagi siswa dalam beberapa kelompok, kemudian memberikan suatu persoalan atau masalah untuk dipecahkan secara bersama-sama dengan teman satu kelompoknya.
Ciri-ciri metode ini adalah :
·  Siswa dibagi dalam beberapa kelompok
·  Ada permasalahan yang sedang dicarikan solusinya
·  Ada yang menjadi pemimpin
·  Ada proses tukar pendapat
·  Ada hasil diskusi.

2.   Metode Demonstrasi
Metode demonstrasi adalah metode mengajar yang digunakan guru dengan menggunakan peragaan untuk memperjelas suatu pengertian ataupun konsep-konsep IPA kepada siswa. Metode mengajar yang seperti ini sangat disukai oleh siswa karena adanya pergerakan pada proses belajar-mengajar.
3.   Metode Tanya Jawab
Metode Tanya jawab adalah cara penyajian bahan ajar dalam bentuk pertanyaan-pertanyaan yang memerlukan jawaban untuk mencapai tujuan yang diharapkan.
Kelebihan metode ini adalah :
·  Suasana belajar yang lebih aktif 
·  Siswa memperoleh kesempatan untuk bertanya tentang materi yang belum dipahami
·  Guru dapat mengetahui tingkat penguasaan peserta didik secara langsung
·  Dapat melatih siswa untuk mengemukakan pendapat secara lisan.
Kelemahan metode ini adalah :
·  Pertanyaan yang diberikan cenderung meminta jawaban yang bersifat hafalan
·  Guru sulit mengetahui secara pasti tentang siswa yang tidak mengajukan pertanyaan, apakah sudah menguasai atau belum.
4.   Metode Ceramah
Metode ceramah merupakan cara mengajar yang paling tradisional dan tidak asing lagi dan telah lama dijalankan dalam sejarah pendidikan. Cara ini kadang membosankan, maka dalam pelaksanaannya memerlukan keterampilan tertentu, agar penyajiannya tidak membosankan dan dapat menarik perhatian siswa.
Kelebihan metode ini adalah :
·  Merupakan metode yang murah dan mudah
·  Dapat menyajikan materi yang pelajaran yang luas
·  Dapat mengontrol keadaan kelas
·  Dapat diikuti jumlah siswa yang besar
·  Dapat menyelesaikan materi pelajaran dengan cepat.
Kelemahan metode ini adalah :
·  Materi yang dikuasai siswa akan terbatas pada apa yang dikuasai guru
·  Guru yang kurang memiliki kemampuan bertutur yang baik, maka siswa akan merasa bosan
·  Guru sulit mengetahui apakah seluruh siswa sudah mengerti tentang materi yang sudah dijelaskan oleh guru
·   Cenderung membuat siswa pasif.
5.      Metode Eskperimen
Metode pembelajaran eksperimen adalah cara pengelolaan pembelajaran dimana siswa melakukan aktivitas percobaan dengan mengalami dan membuktikan sendiri konsep IPA yang dipelajarinya.
6.      Metode Study Tour  
Metode ini adalah metode mengajar dengan mengajak peserta didik mengunjungi suatu objek guna memperluas pengetahuan dan selanjutnya peserta didik membuat laporan dan mendiskusikan serta membukukan hasil kunjungan dengan didampingi oleh pendidik.
7.      Metode Resitasi
Metode pembelajaran resitasi adalah metode pengajaran dengan mengharuskan siswa membuat resume dengan kalimat sendiri
B.     Beberapa Pendekatan Dalam Pembelajaran IPA di SD
Pendekatan pembelajaran adalah titik tolak (guru) terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, di dalamnya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran.
a)      Pendekatan Ekspositori
Pendekatan ini lebih bersifat “memberi tahu”. Artinya guru lebih dominan dalam proses pembelajaran. Dalam hal ini siswa bersifat pasif, hanya  menerima pelajaran yang diberikan oleh guru. Yang dilakukan guru pada pendekatan ini umumnya adalah memberi ceramah, mendemonstrasikan sesuatu dan lain-lain.
Keuntungan dengan menggunakan pendekatan ini adalah bahwa bahan pelajaran dapat diselesaikan dengan cepat dan dimengerti oleh siswa. Pendekatan ini dapat digambarkan sebagai DDCH (Duduk, Dengar, Catat, Hafal). Sehingga dalam pendekatan ini gurunya aktif sedangkan siswanya pasif.
b)  Pendekatan Inkuari
Pendekatan ini lebih bersifat “mencari tahu”. Artinya siswa sangat aktif mencari sendiri informasi yang ia perlukan. Dalam pendekatan ini dominasi guru lebih sedikit. Dari penjelasan tersebut, dapat kita ketahui bahwa pendekatan inkuari bertolak belakang dengan pendekatan ekspositori. Pendekatan ini menginginkan keaktifan siswa untuk memperoleh informasi sampai menemukan konsep-konsep IPA. Dalam pendekatan ini guru membimbing siswa menemukan sendiri konsep-konsep itu melalui kegiatan belajarnya.
Ditinjau dari kadar keterlibatan guru dalam pembelajaran, pendekatan ini terdiri dari :
v  Pendekatan Free Discovery (Penemuan Bebas)
Dengan pendekatan ini siswa diberi kebebasan untuk memilih sendiri masalah yang akan dipelajari maupun cara untuk memecahkan masalah tersebut. Pendekatan ini cocok bagi mereka yang sudah memiliki kemampuan untuk berfikir formal. Namun menurut pengalaman piaget, ternyata tidak banyak anak usia SD yang sudah mencapai tingkat pemikiran semacam itu.
v  Pendekatan Guide Discovery (Penemuan Terbimbing)
Pendekatan ini dapat dikatakan sebagai gabungan dari pendekatan ekspositori dengan inkuari, tujuannya adalah untuk mendapatkan efektivitas yang optimal khususnya bagi anak usia SD. Carin dan Sund (1985) mengatakan anak-anak yang masih sangat muda, perlu mendapat bimbingan guru yang relatif besar.
Pendekatan ini merupakan pendekatan yang paling tepat digunakan untuk anak usia SD. Dalam hal ini siswa aktif melakukan eksplorasi atau observasi atas bimbingan guru. Kegiatan ini dapat meningkatkan intelektual siswa, dan hasil belajar menjadi lebih tinggi serta dapat mengembangkan sikap positif terhadap IPA.
v  Pendekatan Eksploratory Discovery (Penemuan Eksploratorik)
Dalam pendekatan ini tugas guru antara lain:
b)      Melontarkan masalah-masalah dan mengundang siswa untuk memecahkan masalah tersebut.
c)      Memberi motivasi belajar.
d)      Membantu siswa yang benar-benar memerlukan agar tidak mengalami jalan buntu atau frustasi.
e)      Bila perlu, guru sebagai narasumber.
Keuntungan dengan menggunakan pendekatan ini antara lain:
a)      Dapat memberi kemampuan awal kepada siswa untuk melakukan sendiri suatu penelitian.
b)      Dapat memacu keberanian siswa untuk melakukan penelitian secara mandiri dimasa yang akan datanng.
c)  Pendekatan Proses
Pendekatan ini senada dengan pendekatan inkuari, karena pendidikan ini menginginkan keaktifan  siswa dan juga guru tidak dominan dalam proses pembelajaran tetapi bertindak sebagai organisator dan fasilitator saja.
Pendekatan ini memiliki cirri-ciri khusus:
v  Ilmu pengetehuan tidak dipandang sebagai produk semata tetapi sebagai proses.
v  Siswa dilatih untuk terampil dalam memperoleh dan memproses informasi dalam pikirannya.
d)  Pendekatan Konsep
Konsep adalah suatu ide yang menghubungkan beberapa fakta. Dalam pencapaian atau pembentukan konsep biasanya peserta didik memerlukan benda-benda konkrit untuk diotak-atik, eksplorasi fakta-fakta dan ide-ide secara mental. Pendekatan konsep memerlukan lebih dari sekedar menghafal, lebih menunjukkan gambaran yang lebih tepat tentang IPA.
e)  Pendekatan STM
Pendekatan ini diyakini oleh para pakar pendidikan IPA di Amerika sebagai pendidikan IPA yang paling tepat sebab mempersiapkan murid-murid untuk menghadapi abad ke 21 yaitu abad ketergantungan manusia kepada sains dan teknologi. Rasional dari pendekatan ini adalah segala penemuan dalam bidang sains dan teknologi dapat untuk kesejahteraan manusia. Didalam pendekatan IPA dengan pendekatan STM, guru membantu murid-murid mempelajari sains dengan menggunakan isu-isu dalam masyarakat yang merupakan dampak sains dan teknologi sebagai piñata pembelajaran IPA.
f)   Pendekatan Factual
Pendekatan ini menekankan penemuan fakta-fakta dalam IPA . contoh informasi yang didapatkan murid dengan pendekatan ini, misalnya ular termasuk golongan reptil, merkurius adalah planet yang terdekat dengan matahari. Metode yang digunakan dalam pendekatan ini adalah membaca, mengulang, melatih dan lain-lain.  Pada dasarnya pembelajaran IPA dengan pendekatan ini akan menimbulkan kebosanan pada diri murid-murid dan tidak memberikan gambaran yang benar tentang IPA.  



















BAB III
PENUTUP

·         KESIMPULAN
1.      Secara umum pengertian Sains adalah sejumlah proses kegiatan mengumpulkan informasi secara sistematik tentang dunia sekitar. Secara khususnya Sains adalah proses kegiatan yang dilakukan para saintis dalam memperoleh pengetahuan dan sikap terhadap proses kegiatan tersebut.
2.      Karakteristik IPA meliputi: 1) IPA mempunyai nilai ilmiah, 2) IPA merupakan suatu kumpulan pengetahuan yang tersusun secara sistematis, 3) IPA merupakan pengetahuan Teoritis, 4) IPA merupakan suatu rangkaian konsep yang saling berkaitan, dan 5) IPA meliputi empat unsure yaitu produk, proses, aplikasi, dan sikap.
3.      Kedudukan IPA sebagai poses, produk, dan sikap ilmiah
4.      Tujuan pembelajaran IPA di SD adalah bertujuan agar siswa mampu menguasai konsep IPA dan keterkaitannya serta mampu mengembangkan sikap ilmiah untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehingga lebih menyadari kebesaran dan kekuasaan Pencipta-Nya
5.      Pendekatan pembelajaran IPA meliputi; Pendekatan ekspositori,iquiry, proses, konsep, STM, Faktual.
6.      Setrategi pembeljaran IPA meliputi; strategi pembelajaran langsung, strategi pembelajaran tidak langsung, strategi pembeljaran interaktif,strategi pembelajan empiric, dan strategi pembelajran mandiri.
7.      Metode adalah cara yang digunakan oleh guru untuk mengaplikasikan strategi belajar yang sudah ditentukan untuk mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan.
·         SARAN
Sebagai calon seorang guru yang nantinya akan mengajar dalam kelas, kita harus memiliki wawasan yang luas, tentang bagaimana cara mengajar yang menarik bagi siswa dan tidak membosankan. Setelah membaca makalah ini, disarankan kita dapat menggunakan metode mengajar yang sesuai dengan situasi dan keadaan kelas, sehingga proses belajar-mengajar dapat berjalan dengan optimal


DAFTAR PUSTAKA

Amadi, Lif Khoiru dkk.2011.Strategi Pembelajaran.Jakarta:PT Prestasi Pustakaraya
Darmadjo, dan Jenry kaligis.1992.Pendidikan IPA II.Medan:DEPDIKBUD
Iskandar, Srini M. 1996.Pendidikan Ilmu Pengetahuan Alam.Medan:DEPDIKBUD
Rulyanda, Dodi.”hakikat dan tujuan pembelajaran di SD” 19 september 2015.
http://dodirullyandapgsd.blogspot.co.id/2014/08/hakikat-dan-tujuan-pembelajaran-ipa.html




4 comments:

Anonymous said...

terima kasih atas pengetahuannya
jangan lupa kunjungi https://ppns.ac.id dan https://kehidupan12012001.wordpress.com

Tommy said...

Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan konsultasi kepada Anda mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.

Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management

OUR SERVICE
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer

Tommy said...

Apabila Anda mempunyai kesulitan dalam pemakaian / penggunaan chemical , atau yang berhubungan dengan chemical,oli industri, jangan sungkan untuk menghubungi, kami akan memberikan solusi Chemical yang tepat kepada Anda,mengenai masalah yang berhubungan dengan chemical.Harga
Terjangkau
Cost saving
Solusi
Penawaran spesial


Salam,
(Tommy.k)
WA:081310849918
Email: Tommy.transcal@gmail.com
Management
OUR SERVICE
Coagulan
Flokulan
Boiler Chemical Cleaning
Cooling tower Chemical Cleaning
Chiller Chemical Cleaning
AHU, Condensor Chemical Cleaning
Chemical Maintenance
Waste Water Treatment Plant Industrial & Domestic (WTP/WWTP/STP)
Garment wash
Eco Loundry
Paper Chemical
Textile Chemical
Coagulant
Flokulan,nutrisi, bakteri
Degreaser & Floor Cleaner Plant
Oli industri
Rust remover
Coal & feul oil additive
Cleaning Chemical
Lubricant
Other Chemical
RO Chemical
Hand sanitizer
Evaporator
Oli Grease
Karung
Synthetic PAO.. GENLUBRIC VG 68 C-PAO
Zinc oxide
Thinner
Macam 2 lem
Alat-alat listrik
Packaging
Pallet
CAT COLD GALVANIZE COMPOUND K 404 CG
Almunium

Anonymous said...

Soccer Betting, Soccer Odds & Tips - AcademyBet 카지노사이트 카지노사이트 カジノ シークレット カジノ シークレット 448Silver Ganapathi: A Pragmatic Guide to Success

Post a Comment

 
Copyright 2013 Lestary's Note