Bab
I
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Kurikulum
adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaran serta cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan
pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu. Tujuan tertentu ini
meliputi tujuan pendidikan nasional serta kesesuaian dengan kekhasan, kondisi
dan potensi daerah, satuan pendidikan dan peserta didik. Oleh sebab itu
kurikulum disusun oleh satuan pendidikan untuk memungkinkan penyesuaian program
pendidikan dengan kebutuhan dan potensi yang ada di daerah.
Kurikulum yang digunakan saat ini di
Indonesia adalah kurikulum KTSP. Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) adalah sebuah
kurikulum operasional pendidikan yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing
satuan pendidikan di Indonesia. KTSP secara yuridis diamanatkan oleh
Undang-undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional dijabarkan
ke dalam sejumlah peraturan antara lain Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun
2005 tentang Standar Nasional Pendidikan. Peraturan Pemerintah tersebut
memberikan arahan tentang perlunya disusun dan dilaksanakan delapan standar
nasional pendidikan, yaitu: standar isi, standar proses, standar kompetensi
lulusan, standar pendidik dan tenaga kependidikan, standar sarana dan
prasarana, standar pengelolaan, standar pembiayaan, dan standar penilaian
pendidikan.
Namun, isu terhangat saat ini adanya
penyempurnaan kurikulum KTSP menjadi kurikulum 2013 yang mendapatkan pro dan
kontra dari berbagai pihak baik dari kalangan pendidikan maupun dari masyarakat
umum. Kurikulum 2013 justru dianggap dapat memasung kreativitas dan
otonomi di bidang pendidikan karena kurikulum dan persiapan proses pembelajaran
akan disediakan dalam bentuk produk jadi (completely-built
up product). Di sisi lain, sebagian orang beranggapan justru dengan
adanya kurikulum 2013 dapat memicu pengembangan kompetensi siswa kearah yang
lebih analisis dan tuntutan guru agar lebih kreatif dan inovatif dalam
pembelajaran karena guru dianggap mampu semua hal yang dapat membantu siswa
berkembang.
Hal ini sangat menarik untuk menjadi
bahan analisis dan diskusi bagi kita, apakah kurikulum KTSP lebih baik dari
kurikulum 2013, atau justru adanya pengembangan kurikulum KTSP menjadi
kurikulum 2013 ini akan melahirkan output yang sesuai dengan tuntutan
masyarakat saat ini dan yang akan
B. Rumusan Masalah
1) Pengertian kurikulum
2) Ciri-ciri kurikulum 2013 dan KTSP
3) Karakteristik kurikulum 2013 dan
KTSP
C. Tujuan
1) Mengerti tentang apa itu kurikulum
2) Pembaca dapat mengerti perbedaan
kurikulum 2013 dan KTSP
3) Pembaca dapat mengetahui ciri khas
kurikulum 2013 dan KTSP
Pembahasan
Kurikulum
2013 dan KTSP
1.
KTSP (Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan)
a. Pengertian
KTSP
Menurut Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2005 Tentang Standar Nasional
Pendidikan Bab 1 Pasal 1 Ayat (15) Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
adalah “Kurikulum operasional yang disusun oleh dan dilaksanakan di
masing-masing satuan pendidikan.” KTSP merupakan penyempurnaan dari kurikulum
2004 (KBK) adalah kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan oleh
masing-masing satuan pendidikan atau sekolah (Muslich, 2007:17). Kurikulum
tersebut telah diberlakukan secara berangsung-angsur mulai tahun pelajaran
2006/2007, pada jenjang pendidikan dasar dan menengah.
Berdasarkan definisi tersebut, maka pihak sekolah diberikan kewenangan penuh
untuk mengembangkan dan mengimplementasikan kurikulum. Implementasi KTSP
menuntut kemampuan sekolah dengan cara memberikan otonomi yang lebih besar
kepada sekolah dalam pengembangan kurikulum, karena masing-masing sekolah lebih
mengetahui tentang kondisi satuan pendidikannya.
Kurikulum merupakan sejumlah mata pelajaran yang harus diselesaikan oleh
siswa serta rencana pembelajaran yang dibuat oleh guru dan sejumlah pengalaman
belajar yang harus dilakukan oleh siswa. Dalam penyelenggaraan pendidikan perlu
adanya komponen-komponen pendidikan agar tercapainya tujuan pendidikan,
diantaranya adalah tenaga pendidik, peserta didik, lingkungan, alat-alat
pendidikan, kurikulum dan fasilitas yang mendukung tercapainya tujuan
pendidikan.
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) merupakan penyempurnaan dari
Kurikulum 2004 (KBK). KTSP diwujudkan dalam bentuk standar kompetensi dan
kompetensi dasar dan telah disahkan penggunaannya di sekolah, baik negeri
maupun swasta, yang diberlakukan secara bertahap pada tahun pelajaran
2006/2007, pada jenjang pendidikan dasar dan menengah. Pemerintah pusat
(Depdiknas) mengharapkan paling lambat tahun pelajaran 2009/2010, semua sekolah
telah menerapkan KTSP (Mulyasa, 2007:1-2).
KTSP adalah kurikulum operasional
yang disusun, dikembangkan, dan dilaksanakan oleh setiap satuan pendidikan
dengan memperhatikan standar kompetensi dan kompetensi dasar yang dikembangkan
Badan Standar Nasional Pendidikan ( BSNP ). KTSP terdiri dari tujuan pendidikan tingkat satuan
pendidikan, struktur dan muatan kurikulum tingkat satuan pendidikan, kalender
pendidikan, dan silabus..
KTSP
memupunyai beberapa landasan, landasan tersebut adalah :
a. UU No.20 Tahun 2003 tentang
Sistem Pendidikan Nasional
b. PP No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan
c. Permendiknas No. 22/2006 tentang
Standar Isi
d. Permendiknas No. 23/2006 tentang
Standar Kompetensi Lulusan
e. Permendiknas No. 24/2006 tentang
pelaksanaan Permendiknas No. 22 dan 23/2006
b. Tujuan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP)
Secara umum tujuan diterapkannya KTSP adalah untuk
memandirikan dan memberdayakan satuan pendidikan melalui pemberian kewenangan
(otonomi) kepada lembaga pendidikan. KTSP memberikan kesempatan kepada sekolah
untuk berpartisipasi aktif dalam pengembangan kurikulum.
Secara khusus
tujuan diterapkan KTSP adalah
a.
Meningkatkan
mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam mengembangkan
kurikulum, mengelola, dan memberdayakan sumberdaya yang tersedia.
b.
Meningkatkan
kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam pengembangan kurikulum melalui
pengan bilan keputussan bersama.
c.
Meningkatkan
kompetisi yang sehat antar satuan pendidikan tentang kualitas pendidikan yang
akan dicapai.
c. Karakteristik KTSP
Pada KTSP,
kewenangan tingkat satuan pendidikan atau sekolah untuk mengembangkan dan
mengelola kurikulum lebih diperbesar. Karakteristik Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP) memungkinkan berkurangnya
materi pembelajaran yang banyak dan padat, tersusunnya perangkat standar dan
patokan kompetensi yang perlu dikuasai oleh peserta didik, berkurangnya beban
tugas guru yang selama ini sangat banyak dan beban belajar siswa yang selama
ini sangat berat, serta terbukanya kesempatan bagi sekolah untuk mengembangkan
kemandirian sesuai dengan kondisi yang ada di sekolah. Sebagai sebuah konsep
dan program, KTSP memiliki Karakteristik
sebagai berikut:
1)
KTSP menekankan pada ketercapaian kompetensi siswa baik secara individual
maupun klasikal. Dalam KTSP peserta didik dibentuk
untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, kemampuan, nilai, sikap, dan minat
yang pada akhirnya akan membentuk pribadi yang terampil dan mandiri
2)
KTSP berorientasi pada hasil belajar (learning
outcomes) dan keberagaman;
3)
Penyampaian dalam pembelajaran menggunakan pendekatan dan metode yang
bervariasi;
4)
Sumber belajar bukan hanya guru, tetapi sumber belajar lainnya yang memenuhi
unsur edukatif;
5)
Penilaian menekankan pada proses dan hasil belajar dalam upaya penguasaan
atau pencapaian suatu kompetensi (Kunandar, 2007:138).
Dalam KTSP
hanya dideskripsikan standar kompetensi dan kompetensi dasar. Guru sendiri yang
harus menentukan indikator dan materi pokok pelajaran, disesuaikan dengan
situasi daerah dan minat peserta didik. Oleh karena itu, dalam
mengimplementasikan KTSP di sekolah (kepala sekolah dan guru) diberikan otonomi
yang lebih besar dalam pengembangan kurikulum dengan tetap memperhatikan
karakteristik KTSP, karena masing-masing sekolah dipandang lebih tahu tentang
kondisi satuan pendidikannya. Keberhasilan atau kegagalan implementasi
kurikulum di sekolah sangat bergantung pada kepala sekolah dan
guru, karena dua figur tersebut merupakan kunci yang menentukan dan menggerakkan
berbagai komponen di lingkungan sekolah. Setiap sekolah dapat mengelola dan
mengembangkan berbagai potensinya secara optimal dalam kaitannya dengan
implementasi KTSP.
c.
Ciri-ciri Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan (KTSP)
- KTSP memberi kebebasan kepada
tiap-tiap sekolah untuk menyelenggarakan program pendidikan sesuai dengan
kondisi lingkungan sekolah, kemampuan peserta didik, sumber daya yang
tersedia dan kekhasan daerah.
- Orang tua dan masyarakat dapat
terlibat secara aktif dalam proses pembelajaran.
- Guru harus mandiri dan kreatif.
- Guru diberi kebebasan untuk
memanfaatkan berbagai metode pembelajaran..
Beberapa ciri terpenting dari KTSP
adalah sebagai berikut :
- KTSP menganut prinsip
Fleksibilitas
- KTSP membutuhkan pemahaman dan
keinginan sekolah untuk mengubah kebiasaan lama yakni pada kebergantungan
pada birokrat..
- Guru kreatif dan siswa aktif.
- KTSP dikembangkan dengan
prinsip diversifikasi.
- KTSP sejalan dengan konsep
desentralisasi dan MBS ( Manajemen Berbasis Sekolah )
- KTSP tanggap terhadap perkembangan
iptek dan seni.
- KTSP beragam dan terpadu
d. Keunggulan dan Kelemahan Kurikulum Tingkat Satuan
Pendidikan
Untuk melihat keunggulan atau kelebihan KTSP dengan kurikulum-kurikulum
sebelumnya perlu dicari bahan pembanding. Karena sesuatu dianggap lebih baik
kalau dapat dibandingkan dengan sesuatu yang lain untuk menunjukkan
keunggulannya. Oleh karena itu, kita perlu mengetahui kelebihan dan kelemahan
KTSP terlebih dahulu, kemudian baru kita mengetahui perbedaan antara KTSP dan
kurikulum-kurikulum sebelumnya. Misalnya antara KTSP dan KBK 2004 atau KTSP dan
kurikulum 1994.
Setiap kurikulum memiliki kelebihan dan kelemahan masing-masing tergantung
kepada situasi dan kondisi, dimana kurikulum tersebut diberlakukan. Menurut
Fasli Jalal (dalam Imam Hanafie, 2008:1-5), kelebihan yang dimiliki KTSP
adalah:
· Mendorong
terwujudnya otonomi sekolah dalam penyelenggaraan pendidikan.
· Mendorong para
guru, kepala sekolah, dan pihak manajemen sekolah untuk semakin meningkatkan
kreativitasnya dalam penyelenggaraan program pendidikan.
· KTSP sangat
memungkinkan bagi setiap sekolah untuk menitikberatkan dan mengembangkan mata
pelajaran tertentu yang akseptabel bagi kebutuhan siswa.
· KTSP akan
mengurangi beban belajar siswa yang sangat padat dan memberatkan kurang lebih
20 %.
· KTSP memberikan
peluang yang lebih luas kepada sekolah-sekolah plus untuk mengembangkan
kurikulum yang sesuai dengan kebutuhan.
Sementara beberapa kelemahan dalam KTSP maupun
penerapannya, antara lain:
· Kurangnya sumber daya manusia (SDM) yang diharapkan mampu menjabarkan KTSP
pada kebanyakan satuan pendidikan yang ada.
· Kurangnya ketersediaan sarana dan prasarana pendukung sebagai kelengkapan.
· Masih banyak guru yang belum memahami KTSP secara komprehensif baik konsep
penyusunan maupun prakteknya di lapangan.
· Penerapan KTSP merekomendasikan pengurangan jam pelajaran akan berdampak
berkurang pendapatan para guru.
· Beberapa kelebihan KTSP tersebut merupakan faktor pendukung bagi sekolah
untuk meningkatan mutu pembelajarannya. Sedangkan faktor kelemahannya merupakan
faktor penghambat yang harus diantisipasi dan diatasi oleh pihak sekolah dan
juga menjadi perhatian bagi pemerintah agar pemberlakuan KTSP tidak hanya akan
menambah daftar persoalan yang dihadapi dalam dunia pendidikan kita.
Dengan demikian, ide dasar KTSP adalah mengembangkan pendidikan demokratis
dan non monopolistik dengan cara memberikan otonomi yang lebih besar kepada
sekolah dalam pengembangan kurikulum, karena masing-masing sekolah dipandang
lebih tahu tentang kondisi satuan pendidikannya.
2.
Kurikulum 2013
a. Pengertian
Inti
dari Kurikulum 2013,
adalah ada pada upaya penyederhanaan, dan tematik-integratif. Kurikulum 2013
disiapkan untuk mencetak generasi yang siap di dalam menghadapi masa depan.
Karena itu kurikulum disusun untuk mengantisipasi perkembangan masa depan.
Titik beratnya, bertujuan untuk mendorong peserta didik atau siswa, mampu lebih baik dalam melakukan
observasi, bertanya, bernalar, dan mengkomunikasikan (mempresentasikan), apa
yang mereka peroleh atau mereka ketahui setelah menerima materi pembelajaran. Adapun obyek yang menjadi
pembelajaran dalam penataan dan penyempurnaan kurikulum 2013 menekankan pada
fenomena alam, sosial, seni, dan budaya.
Melalui
pendekatan itu diharapkan siswa kita memiliki kompetensi sikap, ketrampilan,
dan pengetahuan jauh lebih baik. Mereka akan lebih kreatif, inovatif, dan lebih
produktif, sehingga nantinya mereka bisa sukses dalam menghadapi berbagai
persoalan dan tantangan di zamannya, memasuki masa depan yang lebih baik.
Pelaksanaan
penyusunan kurikulum 2013
adalah bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu, sebagaimana amanat UU 20 tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional pada penjelasan pasal 35, di mana
kompetensi lulusan merupakan kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap,
pengetahuan, dan keterampilan sesuai dengan standar nasional yang telah
disepakati. Paparan ini merupakan bagian dari uji publik Kurikulum 2013, yang
diharapkan dapat menjaring pendapat dan masukan dari masyarakat.
b. Karakteristik dan Ciri Kurikulum 2013
Kurikulum
2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi adalah
outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan
pada pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian
hasil belajar dan hasil kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi.
Keberhasilan kurikulum dartikan sebagai pencapaian kompetensi yang dirancang
dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.
Kompetensi untuk Kurikulum 2013
dirancang sebagai berikut:
1. Isi atau konten kurikulum yaitu
kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas dan dirinci lebih
lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan
gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek sikap, pengetahuan,
dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta didik
untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah
kualitas yang harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui
pembelajaran KD yang diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan
kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema untuk SD/MI, dan
untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar
di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah sikap sedangkan pada
jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan kognitif
tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur
organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu semua KD dan proses
pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan
didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat (reinforced) dan
memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai
rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan satu mata
pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk
tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan kelas tersebut.
9. Mewujudkan pendidikan berkarakter
Pendidkan berkarakter sebenarnya merupakan karakter dan ciri
pokok kurikulum pendidikan sebelumnya. Dimana dalam kurikulum tersebut dituntut
bagaimana mencetak peserta didik yang memiliki karakter yang baik, bermoral dan
mmemiliki budi pekerti yang baik. Namun pada implementasi kkurikulum ini masih
terdapat berbagai kekuragan sehingga menuaiberbagai kritik. sehingga kurikulum
berbasis kompetensi ini direvisi guna menciptakan sistem pendidikan yang
berkelanjutan dan dapat mencerdaskan kehidupan bangsa.
10. Menciptakan
Pendidikan Berwawasan Lokal
Wawasan lokal merupakan satu hal yang sangat penting. Namun
pada kenyataan yang terjadi selama ini, potensi dan budaya lokal seaan
terabaikan dan tergerus oleh tingginya pengaruh buudaya modern. Budaya yang
cenderung membawa masyarakat untuk melupakan cita-cita luhur nenek moyang dan
potensi yang dimilikinya dari dalam jiwa. Hal itulah yang mendorong bagaimana
penanaman budaya lokal dalam pendidikan dapat diterapkan. Sistem ini akan
diterapkan dalam konsep sintem pendidikan kurikulum 2013. Sistem yang dapat
lebih mengentalkan budaya lokal yang selamaa ini dilupakan dan seakan
diacuhkan. Olehnya itu dengan sistem pendidkan kurikulum 2013 diharapkan pilar
budaya lokal dapat kembali menjadi inspirasi dan implementasi dalam kehidupan
bermasyarakat. Dihrapkan budaya lokal dapat menjadi ciri penting dan menjadi raja
di negeri sendiri dan tidak punah ditelan zaman.
11. Menciptakan
Pendidikan yang ceria dan Bersahabat
Pendidikan tidak hanya sebagai media pembelajaran. Tetapi
pada dasarnya pendidikan merupakan tempat untuk menggali seluruh potensi dalam
diri. Olehnya itu, dengan sistem pendidikan yang diterapkan pada kurikulum 2013
nantinya akan diharapkan dapat menggali seluruh potensi diri peserta didik,
baik restasi akademik maupun non akademik. Maka dengan begitu pada kurikulum
2013 nantinya akan diterapkan pendidikan yang lebih menyenangkan, bersahabat,
menarik dan berkompeten. Sehingga dengan cara tersebut diharapkan seluruh
potensi dan kreativitas serta inovasi peserta didik dapat tereksploitasi secara
cepat dan tepat.
c.
Pada
Kurikulum 2013 ada perubahan mendasar dibanding kurikulum sekarang, yaitu
antara lain :
1) Untuk SD,
meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 10 dapat dikurangi menjadi
6 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran
·
IPA menjadi
materi pembahasan pelajaran Bahasa Indonesia , Matematika, dll
·
IPS menjadi
materi pembahasan pelajaran PPKn, Bahasa Indonesia, dll
·
Muatan lokal
menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya serta Pendidikan Jasmani,
Olahraga dan Kesehatan
·
Mata
pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
2) Untuk SD,
menambah 4 jam pelajaran per minggu akibat perubahan proses pembelajaran dan
penilaian
3) Untuk SMP,
meminimumkan jumlah mata pelajaran dengan hasil dari 12 dapat dikurangai
menjadi 10 melalui pengintegrasian beberapa mata pelajaran
·
TIK menjadi
sarana pembelajaran pada semua mata pelajaran, tidak berdiri sendiri
·
Muatan lokal
menjadi materi pembahasan Seni Budaya dan Prakarya
·
Mata
pelajaran Pengembangan Diri diintegrasikan ke semua mata pelajaran
4). Untuk
SMP, menambah 6 jam pelajaran per minggu sebagai akibat dari perubahan
pendekatan proses pembelajaran dan proses penilaian
3. Perbedaan KTSP dan Kurikulum 2013
No
|
KTSP
|
Kurikulum2013
|
1
|
Mata
pelajaran tertentu mendukung kompetensi tertentu
|
Tiap
mata pelajaran mendukung semua kompetensi (Sikap, Keteampilan, Pengetahuan)
|
2
|
Mata
pelajaran dirancang berdiri sendiri dan memiliki kompetensi dasar sendiri
|
Mata
pelajaran dirancang terkait satu dengan yang lain dan memiliki
kompetensi dasar yang diikat oleh kompetensi inti tiap kelas
|
3
|
Bahasa
Indonesia sejajar dengan mapel lain
|
Bahasa
Indonesia sebagai penghela mapel lain (sikap dan keterampilan berbahasa)
|
4
|
Tiap
mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan berbeda
|
Semua
mata pelajaran diajarkan dengan pendekatan yang sama (saintifik) melalui mengamati,
menanya, mencoba, menalar…
|
5
|
Tiap
jenis konten pembelajaran diajarkan terpisah
|
Bermacam
jenis konten pembelajaran diajarkan terkait dan terpadu satu sama lainKonten
ilmu pengetahuan diintegrasikan dan dijadikan penggerak konten pembelajaran
lainnya
|
6
|
Tematik untuk kelas I-III (belum
integratif)
|
Tematik integratif untuk kelas
I-III
|
7
|
TIK mata pelajaran sendiri
|
TIK
merupakan sarana pembelajaran, dipergunakan sebagai media pembelajaran mata
pelajaran lain
|
8
|
Bahasa Indonesia sebagai
pengetahuan
|
Bahasa
Indonesia sebagai alat komunikasi dan carrier of knowledge
|
9
|
Untuk SMA ada penjurusan sejak
kelas XI
|
Tidak
ada penjurusan SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar minat, dan
pendalaman minat
|
10
|
SMA dan SMK tanpa kesamaan
kompetensi
|
SMA
dan SMK memiliki mata pelajaran wajib yang sama terkait dasar-dasar
pengetahuan, keterampilan dan sikap.
|
11
|
Penjurusan di SMK sangat detil
|
Penjurusan
di SMK tidak terlalu detil sampai bidang studi, didalamnya terdapat
pengelompokkan peminatan dan
|
Penutup
Kesimpulan
Kurikulum adalah seperangkat rencana
dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang
digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Setiap kurikulum memiliki ciri khas dan karakteristik sendiri-sendiri. KTSP adalah
kurikulum operasional yang disusun dan dilaksanakan di masing-masing satuan
pendidikan. Sedangkan kurikulum 2013 merupakan
bagian dari melanjutkan pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK)
yang telah dirintis pada tahun 2004 dengan mencakup kompetensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu. Kurikulum 2013 dan KTSP mempunyai
perbedaan seperti KTSP mata pelajaran yang dirancang berdiri sendiri dan
memiliki kompetensi dasar sendiri
sedangkan kurikulum 2013 mata pelajaran yang dirancang terkait satu
dengan yang lain dan memiliki kompetensi dasar yang diikat oleh
kompetensi inti tiap kelas. Selain itu Perbedaan lain terlihat pada kurikulum
KTSP siswa SMA ada penjurusan sejak kelas XI sedangkan kalau kurikulum 2013
siswa SMA tidak ada penjurusan SMA. Ada mata pelajaran wajib, peminatan, antar
minat, dan pendalaman minat.
Saran
Demikian tugas ini saya sampaikan,
namun saya sadar makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Maka dari itu
kritik dan saran yang bersifat konstruktif dan inovatif sangat kami harapkan.
Semoga proposal ini dapat bermanfaat bagi kita semua, serta menambah khasanah
keilmuan kita semua. Amin
8 comments:
Terima Kasih atas infonya.
alifqofrahamzah.blogspot.co.id
thanks ilmunya
sama sama ak
IZIN COPY
Ijin copy
Assallamu'alaikum.wr.wb jika
Bapak /Ibu yang membutuhkan Perangkat PEMBELAJARAN KTSP/PTK&K13 lengkap Revisi 2016/2017/2018/2019. dimana sudah *TERINTEGRASI HOTS PPK 4C LITERASI*
- TK RA PAUD KB *usia 2-6 Thn*
- SD/MI Kls 123456 revisi 2016/2017/2018/2019.
- SMP/MTS Kls 789 revisi2016/2017/2018/2019
- SMA/SMK/MA Kls 10,11,12 Rev 2016/2017/2018/2019
Isi lengkap :
- BONUS ADMINISTRASI KELAS
- Standar Kompetensi Kelulusan (SKL)
- (KI KD)
- Silabus
- RPP
- KKM
- prota
- promes
- jurnal harian
- kode etik dll.
- Pendidikan+HARI EFEKTIF
- Program Tahunan
- Program Semester.
JIKA BERMINAT/INGIN PESAN CARANNYA LANGSUNG WATSHAP : 082216899001
Pengiriman ada 2 cara :
* Via email/WA (bebas ongkir&LEBIH CEPAT PRAKTIS (file bentuk word)
* LEWAT POS/JNE dengan CD & BUKU (TAMBAH ONGKOS KIRIM)
××××××murah Dan sesuai keinginan×××××××
kalau sekarang kurikulumnya makin susah atau mudah yah?
POKERWAW
Daftar Poker Online
Wow Keren
Poker Pulsa
QQ Online
Bandar Ceme Online
Bandar Poker Resmi
Agen Poker Pulsa
Hubungi kami melalui cara di bawah ini
BBM : POKERWAW
WhatsApp : (+855)715381888
LINE : POKERWAW
LIVECHAT POKERWAW
Followers Cart UK is cheap, one must try it.
Post a Comment