Friday, March 11, 2016

PENGEMBANGAN KETRAMPILAN BERPIKIR (THINKING SKILL) DALAM PEMBELAJARAN IPA



A. Pengertian.
      1.      Pengertian  Ketrampilan dan Pengertian berpikir
            Pengertian keterampilan menurut Anwar Jasmin (1996: 42) adalah kemampuan fisik dan mental yang secara relatif mudah di praktekan secara terpisah. Keterampilan ialah kegiatan yang berhubungan dengan urat-urat saraf dan otot yang lazimnya tampak dalam kegiatan jasmaniah seperti menulis, mengetik, dan sebagainya.
            Proses berpikir dikelompokkan menjadi 4 yaitu pemecahan masalah, pengambilan keputusan, berpikir kritis, dan berpikir kreatif. Dalam mengembangkan berpikir kreatif diperlukan latihan-latihan dan mempertimbangkan kondisi khas peserta didik.
            Berpikir kreatif menurut Presseien (1985:45) adalah menggunakan proses berpikir dasar, untuk menemukan novel, estetik, produk, ide yang membangun yang berhubungan dengan persepsi seperti halnya  konsep.
 Menurut Susianna (2003), perkembangan optimal dari kemampuan berpikir kreatif peserta didik dalam lingkungan pembelajaran berhubungan erat dengan cara guru mengajar. Pola pengajaran dan interaksi yang lebih memberi kepercayaan, penghargaan dan dorongan terhadap kemampuan peserta didik untuk mencari pemecahan masalah dari setiap kasus pengajaran yang dihadapi akan lebih membangkitkan keberanian untuk mencoba, mengemukakan dan mengkaji gagasan atau cara-cara baru yang merupakan benih terciptanya kemampuan kreativitas. Dalam hal ini peran utama pendidik antara lain adalah mengembangkan sikap dan kemampuan peserta didik yang dapat membantu untuk menghadapi persoalan-persoalan dimasa yang akan datang secara kreatif dan inovatif.

2.      Ciri-Ciri Kemampuan Berpikir Kreatif
Menurut Munandar USC (1992: 88-92) terdapat ciri-ciri kemampuan berpikir kreatif diantaranya:
 a.      Keterampilan Berpikir Lancar
Ø  Definisi : Mencetuskan banyak gagasan, jawaban, penyelesaian masalah atau pertanyaan.
Ø  Perilaku siswa : Lancar mengungkapkan gagasan-gagasanya.
b.      Keterampilan Berpikir Luwes (Fleksibel)
Ø  Definisi : Menghasilkan gagasan, jawaban atau pertanyaan yang bervariasi.
Ø  - Perilaku Siswa : Menerapkan suatu   konsep atau asas dengan cara yang berbeda-beda. 
 c.      Keterampilan Berpikir Orisinil
Ø  Definisi : Mampu melahirkan ungkapan yang baru dan unik
Ø  Perilaku Siswa: setelah mermbaca atau mendengar gagasan-gagasan, bekerja untuk menemukan penyelesaian yang baru.
d.      Keterampilan Memperinci (Mengelaborasi)
Ø  Definisi: Mampu memperkaya dan mengembangkan suatu gagasan atau produk.
Ø  -Perilaku Siswa: menambahkan garis-garis, warna-warna, dan detil-detil (bagian-bagian) terhadap gambarannya sendiri atau gambar orang lain.
 e.      Keterampilan Menilai (mengevaluasi)
Ø  Definisi: Tidak hanya mencetuskan gagasan, tetapi juga melaksanakannya.
Ø  Perilaku Siswa: Memberi pertimbangan atas dasar sudut pandangannya sendiri.




3.      Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keterampilan Berpikir
Berpikir kreatif tumbuh subur apabila didukung oleh faktor personal dan situasional diantaranya adalah:
 a.   Kemampuan Kognitif
            Ternasuk kemampuan diatas rata-rata dan fleksibilitas kognitif, cara ini diperoleh dengan mengoptimalkan potensi otak.
b.   Sikap yang Terbuka
            Orang kreatif mempersiapkan dirinya menerima stimuli internal dan eksternal, saat sifat terbuka dimiliki maka banyak informasi dan kesempatan yang dapat kita manfaatkan untuk menjadi kreatif.
 c.   Sifat yang bebas, otonom, dan percaya pada diri sendiri
            Orang kreatif tidak senang “digiring” ingin menampilkan diri semampu dan semaunya (Nggermanto 2002: 73)
Keterampilan berpikir adalah keterampilan kognitif untuk memunculkan dan mengembangkan gagasan baru, ide baru sebagai pengembangan dari ide yang telah lahir sebelumnya dan keterampilan untuk memecahkan masalah secara divergen (dari berbagai sudut pandang). Dalam penelitian ini keterampilan berfikir yang diukur mencakup empat aspek (William dalam Munandar, 1987: 88-91) yaitu: (1) fluency (berpikir lancar), (2) flexibility (berpikir luwes), (3) originality (orisinalitas berpikir), (4) elaboration (penguraian). Untuk mengukur keterampilan berpikir kreatif ini digunakan tes uraian untuk memperoleh data keterampilan berpikir kreatif sebelum dan sesudah pembelajaran. Secara keseluruhan, aspek dan indikator keterampilan berpikir kreatif yang diukur dalam penelitian ini ditunjukkan pada tabel berikut:



Aspek KBK
Indikator Keterampilan Berpikir Kreatif Siswa
Fluency
a.  Menjawab dengan sejumlah jawaban jika ada  pertanyaan;
b.  Lancar mengungkapkan gagasan-gagasannya;
c.  Dapat dengan cepat melihat kesalahan dan kelemahan dari suatu objek atau situasi.
 Flexibility
a.  Memberikan bermacam-macam penafsiran terhadap suatu gambar, cerita, atau masalah;
b.  Jika diberi suatu masalah biasanya memikirkan bermacam cara yang berbeda untuk menyelesaikannya;
c.  Menggolongkan hal-hal menurut pembagian (kategori) yang berbeda.
Originality
Setelah membaca atau mendengar gagasan-gagasan, bekerja untuk menyelesaikan yang baru
Elaboration
a.  Mencari arti yang lebih mendalam terhadap jawaban atau pemecahan masalah dengan melakukan langkah terperinci
b.  Mengembangkan atau memperkaya gagasan orang lain;
c.  Mencoba/menguji detail-detail untuk melihat arah yang  akan ditempuh.

          Keterampilan berfikir diarahkan untuk memecahkan masalah, dapat dilukiskan sebagai upaya mengeksplorasi model-model tugas pelajaran di sekolah agar model-model itu menjadi lebih baik dan memuaskan. Terkadang model dapat mendorong para pemikir untuk berpikir lebih jauh berdasarkan informasi perseptual yang mantap yang diperoleh dari lingkungannya (Bruner, 1957), dan mampu mengantisipasi hasil-hasilnya tanpa melalui perlakuan mencoba salah.



B.Jenis Berpikir ada dua yaitu:
1. Berpikir Kreatif
Adalah kegiatan menciptakan model-model tertentu, dengan maksud untuk menambah agar lebih kaya dan menciptakan yang baru.
Ciri-ciri berpikir kreatif, sebagai berikut.
1)      Sangat lancar dalam menjabarkan ide umum ke dalam ide yang spesifik.
2)      Sangat lentur (fleksibel) dalam mengkaji ide dari berbagai sudut pandangan.
3)      Terampil melakukan elaborasi, menambah, dan memperkaya ide menjadi lebih menarik.
4)      Bersifat original dalam menjabarkan ide yang unik.
5)      Menggunakan cara dalam memecahkan masalah.
6)      Suka mempertimbangkan banyak faktor.
7)      Terjamin konsekwenannya.
8)      Menggunakan kiasan (metapor) dalam mencurahkan pikirannya, seperti dalam hal karang mengarang.
9)      Suka membuat daftar atribut dari sebuah pernyataan melalui gambar-gambar tertentu.
10)  Suka membuat alat yang berfungsi mngecek ide yang disampaikannya
11)  Suka mempertajam hubungan pengetahuan satu dengan yang lainnya.
12)  Suka mengambil resiko dari tanggung jawab yang dipikulnya.
13)  Bayangannya kuat, subur ide, dan kaya konsep.
14)  Sangat kuat dalam membandingkan sesuatu terhadap yang lainnya.
15)  Penggambarannya lengkap .
16)  Jenis kata (morphologis) yang digunakannya tajam.
17)  Mudah menurunkan pertanyaan-pertanyaan.
18)  Pertanyaan dan aktifitasnya bersifat terbuka


2.Berpikir Kritis
            Adalah kegiatan menganalisis ide atau gagasan ke arah yang lebih spesifik, membedakannya secara tajam, memilih, mengidentifikasi, mengkaji dan mengembangkannya ke arah yang lebih sempurna.
Ciri-ciri berpikir kritis adalah sebagai berikut.
       a.            Mengenal secara rinci bagian-bagian dari keseluruhan.
      b.            Pandai mendeteksi permasalahan.
       c.            Mampu membedakan ide yang relevan dengan yang tidak relevan.
      d.            Mampu membedakan fakta dengan  pendapat.
       e.            Mampu mengidentifikasi perbedaan-perbedaan .
       f.            Dapat membedakan argumentasi logis dan tidak logis.
      g.            Mampu mengembangkan kriteria atau standar penilaian data.
      h.            Suka mengumpulkan data untuk pembuktian faktual.
        i.            Dapat membedakan di antara kritik membangun dan merusak.
        j.            Mampu mengetes asumsi dengan cermat.
      k.             Mampu mengkaji idea yang bertentangan dengan peristiwa dalam lingkungan.
        l.            Mampu mengidentifikasi atribut-atribut manusia, tempat dan benda seperti dalam sifat, bentuk, wujud dan lain-lain.
    m.            Mampu mendaftar  segala akibat yang mungkin terjadi atau alternatif pemecahan terhadap masalah, ide dan situasi.
      n.            Mampu membuat hubungan yang berurutan antara satu masalah dengan masalah yang lainnya.
      o.            Mampu menarik kesimpulan dari data yang telah ada dan terseleksi
      p.            Sanggup memberikan pembuktian-pembuktian yang kondusif.



 Keterampilan berpikir berpusat pada dua jenis sumber berpikir, yaitu :
       Sumber Kognitif
Mencakup konsep, keterampilan, pengetahuan dan akal muslihat disamping alat alat verbal yang dibutuhkan. Dalam buku Blagg (1988) Somerset Thinking Skills Course, disingkat STSC, memuat contoh-contoh sumber kognitif berdasarkan konsep, keterampilan, pengetahuan dan alat-alat verbal.
       Strategi Kognitif
Masalah yang dihadapi guru membina siswanya memiliki pengetahuan dan keterampilan strategi adalah bagaimana membina pengetahuan dan keterampilan strategi itu bersifat fleksibel yang dapat digunakan dalam berbagai situasi.
Pernyataan-pernyataan perilaku yang melukiskan pengetahuan dan keterampilan strategis kognitif sekalipun strategi itu di dalam pelaksanaannya sering berubah-ubah.
Pengetahuan dan keterampilan itu adalah sebagai berikut.
a.       Mengumpulkan dan mengadmisnistrasi semua informasi yang relevan.
b.      Mengenal dan merumuskan masalah.
c.       Menjabarkan alternatif solusi.
d.      Merencanakan taktik.
e.       Memantaukan kegiatan.
f.       Mengecek relevansi kegiatan dengan tujuan yang hendak dicapainya.
g.      Memperbaiki perencanaan dan strategi yang relevan dengan tujuan yang hendak dicapainya.
h.      Mengevaluasi strategi dan kegiatan yang dilakukannya.
i.        Mentransfer pengetahuan teori ke dalam praktik.
j.        Mengkomunikasikannya dengan jelas.
            Pernyataan perilaku seseorang yang memiliki keterampilan dalam bidang strategi kognitif  dikemukakan oleh Blagg yang dituangkannya ke dalam STSC meliputi : mengumpulkan dan mengorganisasi, mengenal dan merumuskan, menjabarkan, merencanakan, memantau dan mengecek, mengevaluasi, mentransfer dan  mengkomunikasikan.
            Masalah pokok yang dihadapkan kepada guru adalah bagaimana mengembangkan fleksibilitas  siswa  dalam berfikir.            
            Dua keterampilan di atas sangat berguna bagi pengembangan cara-cara berfikir pemecahan masalah yang lebih mendalam, sekalipun sangat sulit untuk mengajarkannya.

C. Untuk mengembangkan kemampuan berpikir, ada 3 pendekatan yang digunakan, yaitu:
1)    Mengajar untuk Berpikir
Upaya yang harus dilakukan guru dalam membina siswa pandai berpikir adalah menciptakan kondisi lingkungan yang kondusif, baik di dalam kelas maupun di luar kelas. Strategi mengajar lebih banyak ditampilkan keterampilan memecahkan masalah dari pada menyampaikan pengetahuan.
2)    Mengajar tentang Berpikir
Pengertiannya merujuk pada pengajaran tentang strategi keterampilan berpikir, melatih cara-cara bepikir kreatif dan kritis dalam menangani masalah yang sedang dihadapinya.
3)    Mengajar mengenai Berpikir

Pengertiannya berpusat pada upaya membina siswa sadar akan keterbatasan-keterbatasan dirinya dan proses-proses yang dilakukan oleh orang lain dalam berpikir, dalam situasi kehidupan nyata. Pendekatan ini disebut pengenalan medan yaitu melibatkan siswa dalam merefleksi informasi dan bagaimana mereka memecahkan masalah.

2 comments:

DYAH ISTAMI S said...

GOOD...GOOD...

DYAH ISTAMI S said...

I LIKE AARTIKEL

Post a Comment

 
Copyright 2013 Lestary's Note